Jumat, 02 November 2012

KISAH SUPINAH

Supinah adalah seorang gadis berusia 15 tahun, masih duduk di kelas 1 SMU. Ia mempunyai pacar bernama Yunus, seorang pemuda berusia 20 tahun. Suatu hari ketika kedua orang tuanya sedang pergi, Yunus dating. Kondisi rumah yang sepi membuat Yunus berani merayu Supinah untuk melakukan hubungan seksual. Supinah semula menolak, tapi karena diancam akan diputuskan bila menolak dan Yunus berjanji menikahinya bila terjadi kehamilan, akhirnya Supinah bersedia menerima ajakan pacarnya itu. Ternyata Yunus tidak menepati janjinya. Dia menolak menikahi Supinah dengan alasan bahwa janin dalam rahim Supinah bukan miliknya karena dia hanya sekali berbuat . Yunus meninggalkan Supinah tanpa kabar. Akibat rasa takut serta rasa malu bila kehamilannya diketahui orang lain, Supinah mencoba untuk menggugurkan kandungannya. Berbagai macam pil dan jamu peluntur sudah dicobanya, tapi tetap tidak berhasil menggugurkan kehamilannya. Ketika kehamilannya mencapai usia 4 bulan, atas informasi seorang teman, Supinah mendatangi seorang dukun. Dukun mencoba menggugurkan kandungan Supinah dengan cara memijatnya. Janin dalam kandungan Supinah berhasil dikelurkan dukun, tetapi Supinah mengalami pendarahan. Segera Supinah dibawa ke Rumah Sakit, sehingga nyawanya masih bisa diselamatkan. Akibat rasa malu, Supinah kemudian dititipkan di rumah neneknya. Ketika Supinah menginjak usia 17 tahun, orang tuanya menjemputnya . Seorang duda kaya bernama Babe Ali ( 43 Tahun ) ingin menikahinya. Babe Ali adalah seorang pengusaha sukses yang mempunyai perusahaan di beberapa kota. Supinah terpaksa menerima perjodohan tersebut karena tidak ingin mengecewakan orang tuanya, walaupun sebenarnya ia masih ingin melanjutkan sekolahnya yang tinggal beberapa bulan lagi. Sejak menikah, Supinah tinggal dirumah yang dibelikan Babe Ali. Tidak jarang, suaminya meninggalkannya untuk jangka waktu yang lama, alasannya untuk mengurus keperluan usahanya. Beberapa bulan terakhir ini, Supinah mengalami keputihan yang tidak biasanya. Ia telah berusaha untuk mengobatinya dengan cara mandi menggunakan air sirih atau meminum jamu – jamuan seperti yang disarankan oleh ibunya, tapi keputihan ini tidak kunjung sembuh. Hal ini menyebabkan ia tidak nyaman ( rasa sakit ), terutama saat bersenggama dengan suaminya. Pernah ia menolak bersenggama, akibatnya sang suami marah dan menamparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar