Jumat, 02 November 2012

Kehamilan dengan gangguan herpes simpleks

Kehamilan dengan gangguan herpes simpleks dapat tertulari pada bayi atau disebut herpes neonatus. Herpes juga dapat ditularkan pada bayi dalam minggu-minggu pertama kehidupan bila bayi dicium oleh seseorang dengan luka herpes mulut. Walau jarang, herpes dapat ditularkan melalui sentuhan, bila seseorang menyentuh luka herpes dan langsung menyentuh bayi. Namun ada kewaspadaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan dari ibu-ke-bayi. Bila ibu hamil mengalami gejala kelamin, atau ada risiko kita terpajan pada herpes simpleks, langsung memberi tahu dokter kandungan atau bidannya. Ternyata herpes dapat tidur selama bertahun-tahun. Yang tampaknya infeksi baru kadang kala adalah yang lama, dan menimbulkan gejala untuk pertama kali. Herpes Simpleks • Herpes simpleks berkenaan dengan sekelompok virus yang menulari manusia. Serupa dengan herpes zoster, herpes simpleks menyebabkan luka-luka yang sangat sakit pada kulit. Gejala pertama biasanya gatal-gatal dan kesemutan/perasaan geli, diikuti dengan lepuh yang membuka dan menjadi sangat sakit. Infeksi ini dapat dorman (tidak aktif) dalam sel saraf selama beberapa waktu. Namun tiba-tiba infeksi menjadi aktif kembali. Herpes dapat aktif tanpa gejala atau tanda kasatmata. • Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. HSV-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun HSV-1 dapat menyebabkan infeksi pada kelamin dan HSV-2 dapat menginfeksikan daerah mulut melalui hubungan seks. • HSV adalah penyakit yang sangat umum. Di AS, kurang lebih 45 juta orang memiliki infeksi HSV – kurang lebih 20% orang di atas usia 12 tahun. Diperkirakan terjadi satu juta infeksi baru setiap tahun. Prevalensi dan kejadian di Indonesia belum diketahui. Prevalensi infeksi HSV sudah meningkat secara bermakna selama dasawarsa terakhir. Sekitar 80% orang dengan HIV juga terinfeksi herpes kelamin. • Infeksi HSV-2 lebih umum pada perempuan. Di AS, kurang lebih satu dari empat perempuan dan satu dari lima laki-laki terinfeksi HSV-2. HSV kelamin berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif waktu melahirkan, sebaiknya melahirkan dengan bedah sesar. • Jangkitan HSV berulang dapat terjadi bahkan pada orang dengan sistem kekebalan yang sehat. Jangkitan HSV berjangka lama mungkin berarti sistem kekebalan tubuh sudah lemah. Ini termasuk Odha, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Untungnya, jarang ada jangkitan lama yang tidak menjadi pulih kecuali pada Odha dengan jumlah CD4 yang sangat rendah. Jangkitan lama ini juga sangat jarang terjadi setelah tersedianya terapi antiretroviral (ART). • Penularan herpes simpleks terjadi melalui kontak langsung dengan kulit yang melempuh atau melalui cairan yang keluar dari kulit yang melepuh atau melalui kontak seksual pada orang dewasa. HSV 1 juga bisa ditularkan melalui kontak sosial pada masa anak-anak. Prevelansi HSV 2 lebih tinggi pada kelompok HIV positif dan mereka yang melakukan hubungan seks tanpa kondom. • Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) adalah sejenis penyakit yang menjangkiti mulut, kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit.Hingga saat ini, penyakit ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi dapat diperpendek masa kambuhnya. • Virus herpes simpleks terdiri dari 2 jenis, yaitu herpes simplex 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus 2 (HSV 2). HSV1 umumnya menyerang kulit dan selaput lendir mukosa di mata, mulut, hidung dan telinga sedangkan HSV2 biasanya menyerang kulit dan selaput lendir pada alat kelamin dan perianal. • Pada kulit HSV1 membentuk verikel-verikel kecil sedangkan HSV2 membentuk verikel-verikel besar, tebal dan terpusat. Gejala klinis HSV1 mirip gejala flu yang disertai bisul atau borok yang timbul di sekitar mulut. Sedangkan HSV2 merupakan penyebab utama herpes genitalis, berupa lepuh-lepuh pada kelamin yang terasa menyakitkan. Obat anti virus acylovir dalam kondisi tertentu dapat membantu meringankan rasa sakit. Herpes Simpleks Pada Kehamilan Untuk wanita hamil yang terjangkit HSV2 harus ditangani secara serius karena virus ini dapat menembus plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan pada organ janin hingga menyebabkan kematian. Bila ibu hamil dan terinfeksi herpes simpleks, mungkin takut akan risiko menularkannya pada bayi. Sebetulnya risiko itu sangat amat rendah terutama bila kita sudah agak lama terinfeksi herpes. Kurang dari 0,1% bayi terlahir di AS setiap tahun mendapatkan herpes saat lahir. Sebaliknya, kurang lebih 25-30% ibu hamil terinfeksi herpes simpleks. Hal ini berarti kebanyakan perempuan dengan herpes simpleks melahirkan bayi yang sehat. Risiko tertinggi herpes neonatus terjadi pada bayi bila ibunya tertular herpes simpleks pada akhir kehamilan. Walau jarang, hal ini memang terjadi, dan dapat menyebabkan penyakit yang berat, bahkan gawat, pada bayi. Cara terbaik untuk melindungi bayi kita adalah untuk mengetahui fakta mengenai herpes simpleks serta bagaimana melindungi dirinya. Langkah pertama yang mungkin adalah mengetahui apakah kita sudah terinfeksi virus itu, dengan melakukan tes untuk virus tersebut. Bayi paling berisiko tertular herpes neonatus bila ibunya sendiri tertular herpes simpleks pada akhir masa kehamilan. Hal ini terjadi karena ibu yang baru tertular belum memiliki antibodi terhadap virus, sehingga tidak ada perlindungan untuk bayi saat lahir. Tambahan, infeksi herpes baru sering aktif, sehingga ada kemungkinan yang lebih tinggi bahwa virus akan timbul di saluran kelahiran saat melahirkan. Seorang perempuan yang terinfeksi herpes simpleks sebelum hamil memiliki risiko sangat rendah menularkan virusnya ke bayinya. Hal ini karena sistem kekebalan membuat antibodi yang dialihkan pada bayi melalui plasenta. Walau herpes menjadi aktif di saluran kelahiran saat melahirkan, antibodi tersebut melindungi bayi. Tambahan, bila ibu itu mengetahui dia terinfeksi herpes simpleks, dokter atau bidan dapat mengambil langkah untuk melindungi bayi. Manifestasi Klinis Intrauterine dan perinatal infeksi • Herpes simpleks kongenital infeksi virus adalah entitas yang sangat langka dan telah jarang dilaporkan dalam literatur. Manifestasi meliputi lesi kulit dan bekas luka, korioretinitis, dan mikrosefali.. • Infeksi virus Herpes simpleks neonatal terjadi tertular melalui saluran kelamin seorang wanita tanpa gejala. Sejarah infeksi sebelumnya dan kehadiran antibodi ibu adalah pelindung, karena sekitar setengah dari neonatus terkena herpes simplex virus utama ibu kontrak infeksi virus dibandingkan dengan kurang dari 5% dari mereka yang terkena herpes simpleks berulang penyakit virus. • Herpes neonatorum dapat dikategorikan sebagai berikut Kulit, mata, dan selaput lendir (Skin, eye, and mucous membrane atau SEM) • Infeksi virus herpes simpleks terbatas pada riwayat SEM menyumbang sekitar 20% dari semua herpes neonatal simpleks infeksi virus. • Bayi dengan infeksi SEM umumnya hadir pada usia 10-12 hari. • Lesi kulit cenderung muncul pada tempat trauma. • Banyak bayi baru lahir dengan herpes simplex virus-terkait SEM penyakit tanpa dengan gejala penyakit sistemik. • Hasil dari penyakit SEM sangat baik dengan terapi antivirus yang cepat, namun 75% kasus berkembang menjadi penyakit disebarluaskan tanpa pengobatan. • Infeksi diseminata: infeksi diseminata sekarang menyumbang sekitar 25% infeksi virus herpes simpleks pada bayi baru lahir. Pengakuan dan pengobatan herpes simplex virus terkait penyakit SEM awal telah menghasilkan tingkat lebih rendah dari pengembangan menjadi penyakit dibandingkan tahun-tahun terakhir. • SSP infeksi: Hampir sepertiga dari bayi dengan infeksi virus herpes simpleks neonatal memiliki ensefalitis sebagai manifestasi tunggal penyakit. Pasien biasanya datang dengan gejala dan tanda-tanda penyakit pada 2-3 minggu usia. Manifestasi awal meliputi kelesuan, lekas marah, dan kejang fokal. Tanpa pengobatan, kebanyakan anak mati dengan penyakit SSP dan selamat mempertahankan gangguan neurologis parah. • Herpes simplex virus infeksi SSP Herpes simplex virus adalah penyebab paling umum dari ensefalitis sporadis di Amerika Serikat. Sepertiga dari semua kasus ensefalitis herpes simplex virus diyakini terjadi pada populasi anak. Herpes simpleks ensefalitis virus dapat merupakan manifestasi dari infeksi primer atau berulang dengan virus. Infeksi mungkin memiliki berbahaya atau onset mendadak. Pasien datang dengan sakit kepala, kesadaran, dan kelainan neurologis fokal sering konsisten dengan keterlibatan lobus temporal. • Meningitis aseptik yang disebabkan oleh virus herpes simpleks dapat terjadi setelah infeksi primer HSV-2 genital. Pasien dengan herpes simplex virus meningitis hadir dengan sakit kepala, demam, leher kaku, dan fotofobia. Gejala biasanya mulai 3-12 hari setelah timbulnya lesi genital. Mereka mencapai keparahan maksimum dengan 2-4 hari menjadi penyakit, dan secara bertahap berkurang dari 2-3 hari. • Disfungsi dari sistem saraf otonom dan myelitis melintang telah dikaitkan dengan infeksi herpes simpleks virus genital. Gejala mungkin termasuk hyperesthesia atau anestesi dari punggung bagian bawah, perineum, atau wilayah sakral. Retensi urin dan konstipasi adalah gejala yang berhubungan lainnya. • Infeksi pada host immunocompromised Infeksi virus herpes simplex virus lebih berat pada anak-anak immunocompromised sama dengan pada orang dewasa. Infeksi merupakan sumber morbiditas tetapi sering namun jarang fatal. Tingkat keparahan penyakit sebanding dengan defisiensi respon imun selular. • Ditandai oleh adanya lesi oral dan kelamin yang berlangsung perlahan-lahan melibatkan permukaan mukosa yang berdekatan dan menyebabkan esofagus, trakea atau paru keterlibatan, yang menyebabkan infeksi menyebar. • Herpes simpleks infeksi virus lain Herpes simpleks infeksi virus pada ujung jari disebut sebagai herpetic whitlow. Hal ini menyajikan sebanyak infeksi lain pada ujung jari. Demam terkait dan adenopati daerah diperbesar yang umum. Contoh ditunjukkan pada gambar di bawah. Herpes whitlow pada bayi. • Herpes gladiatorum adalah manifestasi dari penyakit herpes terlihat pada pegulat Ini hasil dalam herpes simpleks menyakitkan lesi virus, sering dengan vesikel kulit banyak. Contoh ditunjukkan pada gambar di bawah. Herpes gladiatorum dalam pegulat remaja. Memanifestasikan keratoconjunctivitis dengan onset akut dari nyeri, keluarnya cairan berair, gatal, penglihatan kabur, pembengkakan tutup, dan injeksi konjungtiva nekrosis retina akut dapat mengakibatkan kebutaan.. • Mollaret meningitis, meningitis aseptik berulang jarang terkait dengan virus herpes simpleks. Demam ringan, sakit kepala, dan mialgia mungkin terjadi dengan episode ini. Sekitar 50% pasien memiliki gejala neurologis fana iritasi meningeal. Penyakit ini biasanya secara spontan remits selama beberapa hari. Virus herpes simpleks adalah salah satu faktor paling umum untuk mempercepat menjadi eritema multiforme (EM). Sekitar 15% pasien dengan EM memberikan sejarah herpes simpleks berulang infeksi virus sebelum lesi kulit meluas

1 komentar:

  1. The Citizen Titanium Dive Watch - TiN Home - TITanium
    More images · Watch here. titanium exhaust Watch here. Watch titanium athletics here. Watch here. Watch here. Watch here. Watch here. Watch here. Watch titanium canteen here. Watch trekz titanium pairing here. Watch here. price of titanium Watch here. Watch here.

    BalasHapus