Jumat, 02 November 2012

FARMAKOLOGI ANEMIA IBU HAMIL

LATAR BELAKANG Anemia merupakan kekurangan zat besi yang biasa diderita oleh wanita hamil pada dasarnyanya anemia merupakan masalah rasional dan berpengaruh sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20%-89% dengan menetap kan hb 11 gr% sebagai besar angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi . how swie tjioeng menemukan angka anemia kehamilan 3,8% pada trimester satu,13,6% pada trimester dua,dan 24,8% pada trimester tiga.akrib sukarman menemukan sebesar 40,1 % di bogor.bakta menemukan 50,7 % di puskesmas kota denpasar sedangkan sindu menemukan 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia kurang gizi. Selain itu di daerah pedesaan banyak di jumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi; kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan ;dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat social ekonomi rendah. PENGERTIAN Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,jenis anemia yang pengobatanya relatif mudah,bahkan murah.anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan social ekonomi masyarakat,dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut pontesial danger to matter and child ( pontesial membayangkan ibu dan anak ),karena itulah anemia memerlukan perhatian khusus dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. Baik di Negara maju maupun di Negara berkembang,sesorang di sebut menderita anemia bila kadar hemoglobin (Hb ) kurang dari 10 gr % di sebut anemia berat atau bila kurang dari 6 gr % di sebut anemia gravis. Wanita hamil mempunyai nilai normal hb 12-15 gr % dan hematokrit 35-54 % angka-angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil, terutama wanita yang mendapatkan pengawasan selama kehamilan.oleh karena itu,pemeriksaan hematrokit dan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah utin selama pengawasan antenatal.sebaiknya pemerintahan di lakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1 kali dalam pemeriksaan pertama atau triwulan pertama dan sekali lagi pada triwulan terakhir PENYEBAB ANEMIA UMUM NYA ADALAH : Kurang gizi ( malnutrisi ) kurang zat besi dalam diet malabsorpsi Kehilangan daerah yang banyak : persalinan yang lalu ,haid,dll.penyakit-penyakit yang kronis : tbc,paru,cacing usus,mlaria,dll Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia / hipervolumia ) karena itu terjadi pengeceran darah karena sel-el darah tidak sebanding pertambahanya dengan plasma darah.pembandingan tersebut adalah : Plasma darah bertambah : 30 % Sel - sel darah bertambah : 18 % Hemoglobin bertambah : 19 % Secara fisologis , pengeceran darah ini adalah untuk membantu meringan kan kerja jantung A.1.1 BENTUK – BENTUK ANEMIA 1. Anemia defresiasi besi (62,3 %) Anemia jenis ini biasanya berbentuk normostik dan hipokromik serta banyak dijumpai,penyebabnya sebagai penyebab anemia umumnya. Pengobatan : keperluan zat besi untuk wanita hamil.non-hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan : FNB amerika serikat (1958):12 mg-15 mg-15 mg LIPI indonesia (1968) :12 mg-17 mg-17 mg . Kemsan zat besi dapat di beriakan peroral atau parenteral. Peroral : sulfas ferasus atau glukonas dengan dosis 3-5 x 0,20 mg Parenteral :di berikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian peroral atau absorbsi di saluran pencernaan kurang baik,kemasan di berikan secara intramskuler atau intravena,kemasan ini antara :imferon,jectofer dan farrigen. Hasil lebih cepat dari pada peroral. A.1.2 ANEMIA MEGALOBLASTIK Biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa,penyebabnya : Kekurangan asam folik,kekurangan vit B12 malnutrisi dan infiksi yang kronit Pengobatannya : asam folik 15-30 mg perhari vit B12 3x1 tablet perhari. Pada kasus berat dan pengobatanya peroral hasilnya lamban maka dapat diberikan tranfusi darah. A.1.3 ANEMIA HIPOPLASTI (8,0 % ) Disebab kan oleh hipofungsi sumsum tulang belakang,membentuk sel-sel darah merah baru.untuk dionosis yang di perlukan pemeriksaan: Drah tepi lengkap pemeriksaan fungi sternal pemeriksaan retikulosh. Penyebeb : belum di ketau pasti,kecuali sebab kan oleh infeksi berat,keracunan,dan sinar rongent atau sinar radiasi. Pengobatan : terapi dengan obat-obat tidak memuaskan mungkin pengobatan yang palin balik yaitu tranfusi darah yang perlu sering di ulang. A.1.4 ANEMIA HEMOLITIK ( SEL SICKLE)(0,7%) Di sebabkan pengacuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pada pembutannya. Ini dapat disebabkan oleh : - faktor intrakorpuskoler : dijumpai pada anamia hemolitik,heriditer,talasemia,anemia sel sitkle ( sabit ),hemoglobininopati C,D,G,H,I dan paraksimal noktural hemoglobinuria. - faktor ekstrakorpuskoler : disebab kan maleria,sepsis,keracunan zat logam dan dapat berserta obat-obatan : leukimia,penyakit,hodgkin,dll. Gejala utama : Anemia dengan kelainan – kelainan gambaran darah kelehan dan kelemahan gejala komplekasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatan : bergantuk pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya,bila disebab kan oleh oleh infeksinya diberantas dan diberikan obat-obatan penambahan darah.namun pada beberapa jenis obat-obatan,hal ini tidak memberikan hasil.maka tranfusi darah yang berulang dapat membantu penderita. B.PENGARUH ANEMIA PADA KEHAMILAN 1.pengaruh anemia pada kehamilan. a.bahaya selama kehamilan dapat terjadi abortus persalinan prematuritas hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim mudah terjadi infeksi ancaman dekoinpensasi kordis (Hb < 6 gr % ) mola hidatidosa hiperemesis gravidarum pendarahan antepartum ketuban pecah dini. b. Bahaya saat persalinan gangguan his kekuatan mengejan kala pertama dapat berlangsung lama,dan terjadi partus terlantai kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelehkan dan sering memerlukan tindakan opersi kebidanan.kala urone dapat di ikuti retensio plasenta,dan pendarahan postpartum karena atonia uteri,kala empat dapat terjadi pendrahan post partum sekunder dan antonia uteri. C.PADA KALA NIFAS Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan pendarahan post partum memudah kan infeksi puerpertum pengeluaran ASI berkurang dan terjadinya dekompisasi kordis mendadak setelah persalinan anemia kala nifas mudah terjadi infeksin mainmae. 2.bahaya terhadap janin Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk : Abortus terjadi kematian intro uterin persalinan prematuritas tinggi berat badan lahir rendah dapat terjadi cacat bawaan bayi mundah mendapatkan infeksi sampai kematian perinatal intelengensi lemah. SUMBER PUSTAKA Manuaba, Ida Bagus Gede.1998 ,Ilmu kebidanan , Penyakit kandungan & keluarga berencana untuk pendidikan Bidan , EGC, Jakarta. Mochtar , Rustam.1998 , Sinopsis obstresi , Jilid 1 , EGC , Jakarta B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar