Jumat, 02 November 2012

MAKANAN YANG MENGANDUNG ASAM FOLAT

Asam folat. Barangkali kata itu sudah sering anda dengar. Ya, asam folat adalah salah satu jenis vitamin B yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan sel-sel baru. Dalam tubuh kita, asam folat yang telah dikonsumsi akan disimpan di hati sebagai cadangan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tubuh orang dewasa membutuhkan 400 mikrogram asam folat setiap harinya. Sedangkan pada wanita hamil asupan asam folat yang diperlukan sebanyak 800 mikrogram/hari. Jangan anggap sepele, jika tubuh kekurangan asam folat bisa mengakibatkan terjadinya cacat bawaan pada bayi. Seperti cacat tabung syaraf dan keabnormalan otak serta sum-sum tulang belakang. asam folat relatif mudah didapat lantaran tersedia dalam sayuran hijau dan buah-buah. Seperti: * Brokoli Sayur yang masih satu ini masih tergolong satu family dengan kubisan-kubisan yang berkhasiat mampu mempercepat proses penyembuhan bagi mereka yang baru saja menderita sakit berat. Selain itu, brokoli juga disinyalir dapat mencegah dan menghambat berkembangnya sel kanker yang menjadi momok bagi banyak orang. * Kacang-kacangan Kacang-kacangan sudah sejak lama diketahui sumber protein juga serat yang kaya akan gizi seperti halnya mineral. Vitamin B, karbohidrat komplek. Umumnya, kacang-kacangan mengandung 8-17% protein, 100 g zat besi dan 100 g kalsium. * Bayam Dalam dua ikat bayam terdapat asam folat kurang dari 200 mikrogram. * Telur Asam folat yang terdapat pada telur terletak di putih telur. Pada telur bebek kandungan asam folat sebesar 14,85 mcg/l00g tidak berbeda jauh dengan putih telur ayam yang mencapai 14,67 mcg/l00g. * Alpukat Hingga kini, alpukat dipercaya dapat dikonsumsi sebagai penangkal gejala flu. Kandungan vitamin E-nya mampu menetralkan radikal bebas dan menekan risiko infeksi, sedangkan vitamin B-nya membantu produksi antibodi secara alami. Kandungan omega-6, asam lemak esensial dalam alpukat, juga bermanfaat untuk meredakan radang. Beberapa penelitian membuktikan buah ini mampu meningkatkan sistem imun. * Gandum dan Susu Dua jenis panganan ini juga memiliki asam folat yang cukup tinggi. Sejak tahun 1996 Food and Drug Administration (FDA) telah mengeluarkan peraturan yang mengharuskan penambahan asam folat pada roti, sereal, tepung, makanan yang terbuat dari jagung, pasta, beras dan produk biji-bijian lain. * Jeruk Selain dikenal sebagai sumber vitamin C, buah bundar satu ini juga merupakan sumber asam folat yang potensial. Bahkan dari satu buah jeruk 20% kebutuhan folat sehari-hari dapat terpenuhi. Tak cukup sampai disitu jeruk mampu meningkatkan kadar folat dan kadar racun dalam pembuluh darah pun menurun. * Stroberi Meski mahal, buah yang dijadikan lambang cinta pada zaman Yunani kuno ini cukup diminati masyarakat. Delapan buah stroberi atau 1 gelas potongan stroberi hanya mengandung 50 kalori dan tidak mengandung kolesterol atau asam lemak jenuh. Ini setara dengan 7,5 persen kebutuhan asam folat harian untuk ibu hamil. Tak heran jika stroberi menjadi alternative camilan ataupun pelengkap makanan yang sehat * Hati sapi Selain mengandung asam folat hati sapi juga mengandung vitamin A yang cukup tinggi. Sayangnya, mereka yang sedang mengandung tidak diajurkan mengkonsumsi hati sapi karena dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan. Namun tak perlu khawatir, mereka yang mengkonsumsi hati sapi dapat menggantinya dengan dengan minum susu. * Pisang Dengan mengkonsumsi 1,5-2 pisang setiap hari, maka kebutuhan asam folat dapat terpenuhi. Pasalnya dua buah pisang setara dengan 58 mikrogram folat yang dengan kata lain hanya memenuhi sepertiga kebutuhan folat tubuh. Ingin Cepat Hamil, Konsumsi Asam Folat Makanan Sumber Asam Folat Tinggi label: makanan asam folat, asam folat, makanan men

HIPOTERMIA

1. Pengertian Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh di bawah 360C (Dep.Kes. RI, 1994). 2. Prinsip Dasar Suhu normal bayi, baru lahir berkisar 36,50C – 37,50C (suhu ketiak). Gejala awal hipotermia apabila suhu < 360C atau kedua kaki, dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (Suhu 320C – 360C). Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 320C. Hipotermia menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya metoblis anerobik, meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut dengan kematian (Saifudin, 2002) Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir : a. Radiasi : dari objek ke panas bayi Contoh : timbangan bayi dingin tanpa alas b. Evaporasi : karena penguapan cairan yang melekat pada kulit Contoh : air ketuban pada tubuh bayi, baru lahir, tidak cepat dikeringkan. c. Konduksi : panas tubuh diambil oleh suatu permukaan yang melekat ditubuh Contoh : pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti. d. Konveski : penguapan dari tubuh ke udara Contoh : angin dari tubuh bayi baru lahir (Wiknjosastro, 1994) 3. Penilaian hipotermia bayi baru lahir Gejala hipotermia bayi baru lahir a. Bayi tidak mau minum / menetek b. Bayi tampak lesu atau mengantuk c. Tubuh bayi teraba dingin d. Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi, menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sklerema). Tanda – tanda hipotermia sedang : a. Aktifitas berkurang, letargis b. Tangisan lemah c. Kulit berwarna tidak rata (cutis malviorata) d. Kemampuan menghisap lemah e. Kaki teraba dingin f. Jika hipotermia berlanjut akan timbul cidera dingin Tanda – tanda hipotermia berat a. Aktifitas berkurang, letargis b. Bibir dan kuku kebiruan c. Pernafasan lambat d. Pernafasan tidak teratur e. Bunyi jantung lambat f. Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia dan asidosis metabolik g. Resiko untuk kematian bayi Tanda – tanda stadium lanjut hipotermia a. Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang b. Bagian tubuh lainnya pucat c. Kulit mengeras merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan (sklerema) (Saifudin, 2002) 4. Penyebab dan Resiko a. Penyebab utama Kurang pengetahuan cara kehilangan panas dari tubuh bayi dan pentingnya mengeringkan bayi secepat mungkin b. Resiko untuk terjadinya hipoermia 1) Perawatan yang kurang tepat setelah bayi lahir 2) Bayi dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir 3) Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur 4) Tempat melahirkan yang dingin (putus rantai hangat). 5) Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis, sindrom dengan pernafasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial. (DepKes RI, 1992) 5. Faktor Pencetus Faktor pencetus terjadinya hipotermia : a. Faktor lingkungan b. Syok c. Infeksi d. Gangguan endokrin metabolik e. Kurang gizi, energi protein (KKP) f. Obat – obatan g. Aneka cuaca (DepKes RI, 1992) 6. Prinsip dasar mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir dan mencegah hipotermia. a. Mengeringkan bayi baru lahir segera setelah lahir Bayi lahir dengan tubuh basah oleh air ketuban. Aliran udara melalui jendela / pintu yang terbuka akan mempercepat terjadinya penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas tubuh. Akibatnya dapat timbul serangan dingin (cols stres) yang merupakan gejala awal hipotermia. Untuk mencegah terjadinya serangan dingin, setiap bayi lahir harus segera dikeringkan dengan handuuk yang kering dan bersih (sebaiknya handuk tersebut dihangatkan terlebih dahulu). Setelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan selimut, diberi topi / tutup kepala, kaus tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan dengan telungkup diatas dada untuk mendapat kehangatan dari dekapan bayi. b. Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil Untuk mencegah terjadinya serangan dingin, ibu / keluarga dan penolong persalinan harus menunda memandikan bayi. 1) Pada bayi baru lahir sehat yaitu lahir cukup bulan, berat > 2.500 gram, langsung menangis kuat, maka memandikan bayi, ditunda selama + 24 jam setelah kelahiran. 2) Pada bayi lahir dengan resiko (tidak termasuk kriteria diatas), keadaan bayi lemah atau bayi dengan berat lahir < 2.000 gram, sebaiknya bayi, jangan dimandikan, ditunda beberapa hari sampai keadaan umum membaik yaitu bila suhu tubuh bayi, stabil, bayi sudah lebih kuat dan dapat menghisap ASI dengan baik. (DepKes RI, 1992) 7. Tindakan Pada Hipotermia Segera hangatkan bayi, apabila terdapat alat yang canggih seperti inkubaator gunakan sesuai ketentuan. Apabila tidak tersedia inkubator cara ilmiah adalah menggunakan metode kanguru cara lainnya adalah dengan penyinaran lampu. a. Hipotermia Sedang 1) Keringkan tubuh bayi dengan handuk yang kering, bersih, dapat hangat 2) Segera hangatkan tubuh bayi dengan metode kanguru bila ibu dan bayi berada dalam satu selimut atau kain hangaat yang diserterika terlebih dahulu. Bila selimut atau kain mulai mendingin, segera ganti dengan selimut / kain yang hangat. 3) Ulangi sampai panas tubuh ibu mendingin, segera ganti dengan selimut / kain yang hangat. Mencegah bayi kehilangan panas dengan cara : a) Memberi tutup kepala / topi bayi b) Mengganti kain / popok bayi yang basah dengan yang kering dan hangat b. Hipotermi Berat 1) Keringkan tubuh bayi dengan handuk yang kering, bersih, dan hangat 2) Segera hangatkan tubuh bayi dengan metode kanguru, bila perlu ibu dan bayi berada dalam satu selimut atau kain hangat 3) Bila selimut atau kain mulai mendingin. Segera ganti dengan selimut atau lainnya hangat ulangi sampai panas tubuh ibu menghangatkan tubuh bayi 4) Mencegah bayi kehilangan panas dengan cara : a) Memberi tutup kepala / topi kepala b) Mengganti kain / pakaian / popok yang basah dengan yang kering atau hangat 5) Biasanya bayi hipotermi menderita hipoglikemia. Karena itu ASI sedini mungkin dapat lebih sering selama bayi menginginkan. Bila terlalu lemah hingga tidak dapat atau tidak kuat menghisap ASI. Beri ASI dengan menggunakan NGT. Bila tidak tersedia alat NGT. Beri infus dextrose 10% sebanyak 60 –80 ml/kg/liter 6) Segera rujuk di RS terdekat (Dep.Kes. RI, 1994). 8. Pencegahan Hipotermia Pencegahan hipotermia merupakan asuhan neonatal dasar agar BBL tidak mengalami hipotermia. Disebut hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah 36,50C. Suhu normal pada neonatus adalah 36,5 – 37,50C pada pengukuran suhu melalui ketiak BBL mudah sekali terkena hipotermia, hal ini disebabkan karena : a. Pusat pengaturan panas pada bayi belum berfungsi dengan sempurna b. Permukaan tubuh bayi relatif luas c. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas d. Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dari pakaiannya agar ia tidak kedinginan. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk pencegahan hipotermi adalah mengeringkan bayi segera mungkin, menutup bayi dengan selimut atau topi dan menenmpatkan bayi di atas perut ibu (kontak dari kulit ke kulit). Jika kondisi ibu tidak memungkinkan untuk menaruh bayi di atas dada (karena ibu lemah atau syok) maka hal-hal yang dapat dilakukan : 1. Mengeringkan dan membungkus bayi dengan kain yang hangar 2. Meletakkan bayi didekat ibu 3. Memastikan ruang bayi yang terbaring cukup hangat (Dep.Kes. RI, 1994). DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, 1994, Pedoman Penanganan Kegawatdaruratan Obstektrik dan Neonatal, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. ________________, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL SESUAI MASA KEHAMILAN MASA REKTIFITAS KEDUA DENGAN IMUNISASI HB0

NO. REGISTER : TANGGAL PENGKAJIAN : 22 Juni 2010, Jam : 14.30 WIB TEMPAT PENGKAJIAN : RB. Amanda Gamping Biodata 1. Identitas bayi Nama bayi : by.ny Misnawati Tanggal lahir : 22-06-2010 Umur : 5 jam Berat badan : 2800 gram Tinggi badan : 47 cm Jenis kelamin : laki-laki 2. Identitas orang tua Ibu Suami Nama : Ny. Misnawati Tn . Herdinanto Umur : 24 Tahun 26 Tahun Agama : Islam Islam Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA SMA Pekerjaan : IRT Wiraswasta Alamat : kaliduran sumber agung moyudan No. Telp/HP : - DATA SUBJEKTIF 1. Keadaan ibu Ibu merasa senang dengan kelahiran anak pertamanya 2. Keadaan bayi Bayi terlihat baik, menangis kuat, BAB/BAK +/+ 3. Keluhan Utama Tidak ada 4. Pola aktivitas Bayi bergerak aktif, bayi menangis jika BAB/BAK 5. Personal Hygiene Bayi baru saja selesai dimandikan, jam 14.20 wib. 6. Riwayat kesehatan keluarga a. Penyakit yang pernah/sedang diderita ibu ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun, seperti Hipertensi, DM, asma, Jantung, TBC, hepatitis ataupun Toxoplasma. b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga ibu mengatakan dikeluarga ada yang menderita hipertensi yaitu neneknya c. Riwayat keturunan kembar tidak ada DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, ekspresi tampak datar b. Tanda vital Pernafasan : 55 kali per menit Suhu : 36,6 oC c. Antropometri • TB : 47 cm • BB : 2800 gram d. Tangisan : spontan, kuat e. Tonus otot : baik f. Warna kulit : kemerahan g. Reflek sucking, rooting, moro : + baik h. BAB/BAK : +/+ 2. Pemeriksaan Fisik a. Kepala dan leher Edema wajah : tidak ada Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak tampak cloasma gravidarum Mulut : bibir merah muda Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis b. Abdomen : tidak terdapat retraksi dinding dada c. Ekstremitas : reflek moro + d. Genetalia luar : tetis berada pada masing-masing skortum, lubang ureter ada di ujung penis (BAK +) e. Anus : berlubang (BAB +) ASSESMENT 1. Diagnosa Kebidanan Bayi baru lahir normal sesuai masa kehamilan dalam masa reaktifitas dua dengan imunisasi HB0 PLANNING Tanggal 22 Juni 2010, Jam : 14.35 WIB 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada keluarga bahwa keadaan bayi baik-baik saja. Pasien mengerti dan merasa lega 2. Memberikan KIE kepada ibu tentang kegunaan imunisasi HB untuk bayinya, yaitu dapat mencegah bayi dari penyakit Hepatitis B ibu mengerti dengan yang di jelaskan dan dapat mengulangnya dengan benar 3. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan disuntikkan imunisasi Hb dan minta persetujuan ibu. Ibu mengerti dan bersedia bayinya diimunisasi Hb 4. Menyuntikkan vaksin Hb di paha bayi 1/3 sebelah kanan, secara IM. Vaksin telah disuntikkan, bayi menangis kuat 5. Menganjurkan ibu untuk lebih memperhatikan bayinya lebih ekstra, dan menyusui sesering mungkin. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia menyusui dan lebih memperhatikan bayinya lebih ekstra 6. Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan dan temuan pemeriksaan yang didapatkan.

PADA BAYI BARU LAHIR CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN LAHIR SPONTAN MASA TRANSISI FASE RAKTIFITAS II DENGAN PERAWATAN LANJUT BBLN DI RB KASIH IBU

Pengkajian III (24 Juni 2010, jam 17.00) SUBYEK 1. Bayi baru lahir nyonya purwanti lahir 24 Juni 2010 jam, 14.50 wib 2. Bayi baru lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan penilaian awal baik 3. Tindakan yang telah dilakukan adalah 4. Tindakan yang sudah dilakukan a. Melakukan termoregulasi b. Memantau vital sign dan KU bayi c. Melakukan injeksi vitamin K1 d. Melakukan pemberian zalf mata dengan klorampenikol e. Melakukan pemeriksaan khusus BBL dan antopometri OBYEKTIF 1. Secara umum kondisi bayi baik 2. Bayi bergerak aktif 3. Bayi sudah BAB dan BAK 4. Antopometri pada BBL a. Berat badan : 3500 gram b. Panjang badan : 50 cm c. Lingkar kepala : 33 cm d. Lingkar dada : 30 cm e. Lila : 11 cm 5. Pemeriksaan umum Vital sign : nafas 50 x/m dan nadi 125 x/m, suhu 36,60C Reflek moro (+), Reflek Sucking (+), Reflek Rooting (+) Pengkajian lengkap bayi a. Kepala : fontanel depan berbentuk wajik dan lebar, sedangkan fontanel belakang berbentuk segitiga.sutura sagitalis terletak dibagian paling atas kepala teraba lembut dan tidak terhubung b. Mata : mata nampak bersih, tidak ada drainase, tidak ada perdarahan konjungtiva, kelopak mata tidak bengkak c. Telinga : kedudukan kedua telinga simetris dan berada diatas garis imajiner d. Hidung : lubang hidung bersih, tidak terdapat mukus, tidak terdapat cuping hidung e. Mulut : tidak nampak mukus yang berlebihan, nampak lidah bersih, lidah tidak terdapat penumpukan susu f. Dada : berbentuk simetris, mamae nampak datar, pergerakan dada teratur, nafas dada terdengar bersih, bunyi jantung bersih g. Abdomen : tidak nampak tanda-tanda distensi abdomen, bunyi usus halus, tidak ada perdarahan tali pusat ataupun rembasan darah talipusat h. Genitalia : labia mayor menutup labia minor, nampak sekret bening di vagina, BAB (+), dan BAK (+) i. Punggung : teraba halus, tidak ditemui adanya rambut, tidak nampak adanya bercak mongol j. Paha : tungkai nampak sama panjang, tanda ortolari klik (-), k. Ekstremitas : ekstremitas simetris, pergerakan serentak, jumlah jari normal lengkap, l. Warna kulit : tidak nampak adanya tanda jaundis, tidak tampak pucat m. Eliminasi : BAB (+), BAK (-), n. Perilaku : bayi bisa menghisap, mudah dipeluk dan diselimuti, sepanjang tidur dan berjaga bayi bergerak. ASSESEMENT Bayi baru lahir normal aterm cukup bulan smk masa transisional fase reaktifitas II PLANNING (17.15) 1. Melanjutkan termoregulasi Mengganti pakaian bayi apabila basah atau kotor 2. Melakukan rooming in antara bayi dan ibu a. Mencegah kemungkinan terjadinya infeksi dengan membatasi pengunjung dan menganjurkan keluarga untuk mencuci tanang sebelum dan setelah memegang bayi. keluarga mengatakan mengerti dengan yang disampaikan oleh petugas. b. Memantau secara ketat bayi baru lahir terhadap kemungkinan tersedak saat pengeluaran mukus yang berlebihan, selama dalam pemantauan tidak terlihat adanya pengeluaran mukus yang berlebihan. c. Memantau setiap kejadian apneu dan mulai metode stimulasi segera, dengan melakukan hentakan ringan punggung bayi dan memiringkan bayi dan mengajarkannya pada orang tua. Suami dan mertua ibu mengatakan mengerti dan bisa menirukan tindakan yang diajarkan oleh petugas d. Mengajarkan ibu dan bayi untuk melakukan perlekatan, atau menyusui. Bayi masih nampak kesusahan untuk menetek. Tetapi berhasil, sempat menetek sekitar 5 menit. e. Mengobservasi BAB dan BAK bayi , bayi sudah BAB dan BAK 1 kali sejak dilahirkan, warna mekonium hitam seperti ter f. Memantau vital sign, nafas 50 x/m. Nadi 125 x/m. Suhu 36,60C g. Melanjutkan asuhan kebidanan selanjutknya h. Melakukan dokumentasi

MATERI STUDI ISLAM STIKes MADANI YOGYAKARTA

SEM I (TAUHID) 1. Tauhid dan keutamaannya 2. Pahala orang yang merealisasikan tauhid dan takut terhadap syirik 3. Makna tauhid dan syahadat La Ilaha Illalloh muhammad Rosululloh 4. Mendakwahkan kalimat syahadat La Ilaha Illalloh 5. Ruqyah dan tamimah serta hukum memakai gelang dan benang jimat 6. Hukum ngalap berkah dari pohon, batu, dan sejenisnya serta bernadzar dengan niat tidak karena Alloh 7. Menyembelih binatang yang dipersembahkan kepada selain Alloh serta isti’adzah dan istighotsah kepada selain Alloh 8. UJIAN MID………………………………… 9. Batilnya sesembahan selain Alloh bahkan malaikat tidak berhak untuk diibadahi 10. Syafaat dan hidayah 11. Berlebih-lebihan terhadap orang sholih dan dampaknya 12. Realita bahwa sebagian umat islam ada yang menyembah berhala dan tindakan preventif Rosulullah membentengi tauhid 13. Hukum dan macam-macam sihir serta cara menghilangkannya 14. Hukum tathoyur dan ilmu nujum serta menisbatkan hujan kepada bintang 15. Cinta, takut, dan tawakal kepada Alloh 16. UJIAN AKHIR………………………………… MATERI STUDI ISLAM STIKes MADANI YOGYAKARTA SEM II (FIQH) 1. Pendahuluan, Bab Air Macam-macam air dan kegunaannya 2. Benda2 yang najis a. Air kencing dan kotoran manusia b. Madzi dan wadi c. Kotoran hewan yang dagingnya tidak dimakan 3. Benda2 yang najis (II) a. Darah haidh b. Air liur anjing c. Bangkai 4. Cara mebersihkan najis (I) a. Membersihkan kulit bangkai b. Membersihkan bejana yang dijilati anjing c. Membersihkan pakaian yang terkena darah haidh 5. Cara mebersihkan najis (II) a. Membersihkan pakaian dari air kencing anak kecil yang masih menetek b. Membersihkan pakaian dari air madzi c. Membersihkan bagian bawah sandal d. Mensucikan tanah atau lantai 6. Sunnah yang fithroh a. Khitan b. Memelihara jengggot c. Siwak 7. Adab buang hajat 8. UJJIAN MID………………………. 9. Wudhu (I) a. Tatacara wudhu b. Syarat-syarat syahnya wudhu c. Hal-hal yang fardhu dalam wudhu 10. Wudhu (II) a. Hal-hal yang disunnahkan dalam wudhu b. Hal-hal yang membatalkan wudhu c. Hal-hal yang karenanya diwajibkan wudhu d. Hal-hal yang dianjurakn berwudhu 11. Mengusap di atas khuf a. Syarat bolehnya mengusap di atas khuf b. Bagian yang diusap dan caranya c. Yang membatalkan mengusap khuf 12. Mandi besar a. Hal yang mewajibkan mandi b. Rukun mandi besar c. Tata cara mandi besar d. Mandi yang disunahkan 13. Tayammum a. Sebab-sebab dibolehkan tayammum b. Cara bertayammum c. Hal yang membatalkan tayammum 14. Haidh dan Nifas a. Hal-hal yang harm bagi wanita yang haidh dan nifas b. Hukum orang yang bercampur dengan perempouan haidh 15. Istihadhoh dan hukum mustahadhoh 16. UJIAN AKHIR………………………… MATERI STUDI ISLAM STIKes MADANI YOGYAKARTA SEM III (TAUHID) 1. Riya’ dan merasa aman dari siksa Alloh 2. Tidak sabar terhadap takdir dan putus asa dari rahmat Alloh 3. Taklid terhadap ulama dan penguasa serta beramal dengan orientassi dunia 4. Berhukum kepada selain Alloh 5. Mengingkari sebagian nama dan sifat Alloh dan enggan bersumpah dengan nama Alloh serta menyelewengkan nama-nama Alloh 6. Mencaci maki masa, angin dan berprasangka buruk kepada Alloh 7. Ucapan, nama, dan gelar yang dilarang 8. UJIAN MID…………………………………… 9. Iman kepada wujud dan rububiyah Alloh 10. Iman kepada uluhiyah serta asma’ dan sifat Alloh 11. Iman kepada malaikat-malaikat Alloh 12. Iman kepada kitab-kitab Alloh 13. Iman kepada rosul-rosul Alloh 14. Iman kepada hari kiamat 15. Iman kepada qodho dan qhodar 16. UJIAN AKHIR………………………………… MATERI STUDI ISLAM STIKes MADANI YOGYAKARTA SEM IV (FIQH) 1. Adzan a. Hukum adzan b. Keutamaan adzan c. Tata cara adzan d. Bacaan ketika mendengar adzan e. Hal-hal yang dianjurkan bagi muadzin 2. Sholat (I) a. Kedudukan sholat dalam islam b. Hukum orang yang meninggalkan sholat c. Waktu-waktu sholat d. Waktu dan tempat dilarang sholat 3. Sholat (II) a. Ruku dan Syarat syahnya sholat b. Tatacara sholat 4. Sholat (III) a. Zikir sesudah sholat b. Sholat Jumat, Sholat Khauf, Sholat hari raya 5. Sholat Musafir a. Hukum sholat qoshor dan jamak b. Tata cara sholat qoshor dan jamak 6. Sholat jama’ah a. Hukum sholat jamaah b. Keutamaan sholat jamaah c. Orang yang berhak menjadi imam d. Shof sholat 7. Sholat sunnah/ tathowwu’ (I) a. Keutamaan sholat tathowwu’ b. Klasifikaasi sholat tathowwu’ c. Qiyamul lail 8. UJIAN MID……………………….. 9. Sholat sunnah/ tathowwu’ (II) a. Sholat dhuha b. Sholat Istikharoh c. Sholat gerhana d. Sholat Istisqo 10. Janazah a. Hal-hal yang harus dikerjakan dikerjakan oleh orang yang hadir pada saat orang wafat b. Hal-hal yang boleh dilakukan para pelayat c. Hal-hal yang wajib atas sanak kerabat d. Hal-hal yang haram dilakukan sanak kerabat 11. Memandikan Janazah a. Hukum memandikan jenazah b. Cara memandikan jenazah c. Yang berhak memandikan jenazah 12. Mengkafani Janazah a. Hukum mengkafani janazah b. Tata cara mengkafani janazah 13. Sholat Janazah a. Hukum sholat janazah b. Tata cara sholat janazah 14. Mengubur Jenazah a. Hukum mengubur Janazah b. Tata cara mengubur janazah 15. Ta’ziah dan ziarah kubur 16. UJIAN AKHIR……………………………………… MATERI STUDI ISLAM STIKes MADANI YOGYAKARTA SEM V (MANHAJ) 1. Kesempurnaan Islam 2. Golongan yang selamat dan manhajnya 3. Thoifah almansuroh dan tanda-tandanya 4. Syarat-syarat turunnya pertolongan Alloh 5. Cara mencintai Alloh dan Rosulnya 6. Wajib mengikuti sunnah 7. Bahanya bid’ah 8. UJJIAN MID………………………………… 9. Keutamaan membaca sholawat dan contoh sholawat bid’ah 10. Kerusakan dan bahaya Syirik 11. Syirik besar dan macamnya 12. Syirik kecil dan macamnya 13. Fenomena syirik dan cara menghilangkannya 14. Tawasul yang disyareatkan 15. Tawasul yang dilarang 16. UJIAN AKHIR……………………………………………… MATERI STUDI ISLAM STIKes MADANI YOGYAKARTA SEM VI (FIQH) 1. Puasa I a. Hukum puasa b. Keutamaan puasa Romadhon c. Cara menetapkan awal bulan Romadhon d. Orang yang wajib melaksakan puasa Romadhon 2. Puasa II a. Rukun-rukun puasa b. Hal-hal yang membatalkan puasa c. Adab-adab berpuasa d. Beberapa hal yang diperbolehkan bagi orang yang berpuasa 3. Puasa III a. Hal-hal yang wajib dilakukan bagi mereka yang tidak berpuasa Romadhon (Orang jompo, sakit, hamil, menyusui) b. Puasa Tathowwu’ c. Hari-hari yang dilarang berpuasa padanya 4. I’tikaf a. Kapan dilakkukannya I’tikaf b. Siapa saja yang boleh melakukan I’tikaf c. Tata cara melakukan I’tikaf 5. Zakat I a. Kedudukan zakat dalam islam b. Dorongan agar menunaikan zakat c. Orang yang wajib mengeluarkan zakat dan hukum bagi yang enggan mengeluarkannya 6. Zakat II a. Harta benda yang wajib dikeluarkannya zakatnya b. Orang yang berhak menerima zakat 7. Zakat fitrah a. Hukum zakat fitrah b. Orang yamg wajib mengeluarkan zakat fitrah c. Besarnya zakat fitrah d. Waktu mengelkuarkan zakat fitrah e. Orang yang berhak menerima zakat fitrah 8. UJJIAN MID………………………………………….. 9. Nikah (I) a. Hukum nikah b. Calon Istri yang ideal c. Calon suami yang ideal d. Khitbah e. Akad nikah 10. Nikah (II) a. Adab becampur dengan istri b. Poligami c. Perempuan yang haram dinikahi 11. Nikah (III) a. Beberapa perkawinan yang bathil - Nikah syighor - Nikah muhallil - Nikah mut’ah 12. Nikah (IV) a. Hak-hak suami istri b. Penerapan nusyuz dari pihak istri c. Penerapan nusyuz dari pihak suami d. Problematika rumah tangga dan kiat-kiat menanganinya 13. Ilaa’ dan Zhihar a. Pengertian Ilaa’ dan Zhihar b. Hukum Ilaa’ dan Zhihar c. Contoh dan beberapa kasus Zhihar 14. Talak a. Pengertian talak b. Hikamah talak c. Klasifikasi talak 15. Khulu’ dan ‘Iddah a. Pengertian khulu’ b. Syarat khulu’ c. Pengertian ‘iddah d. Macam-macam ‘iddah 16. UJIAN AKHIR……………………………………………. MATERI STUDI ISLAM STIKes MADANI YOGYAKARTA SEM VII (MANHAJ) 1. Landasan meraih kebahagian dunia dan akherat Landasan 1. Iklas 2. Lanjutan Landasan 1. Iklas 3. Landasan 2. Jalan kebenaran hanya Satu 4. Landasan 3. Mengikuti al-Quran dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman Salafus Sholih 5. Landasan 4. Kemuliaan hanya dapat dicapai dengan ilmu 6. Landasan 5. Membantah orang yang menyelisihi Rosululloh termasuk amar ma’ruf nahi mungkar 7. Landasan 6. Tashfiyah dan tarbiyah 8. UJIAN MID………………………………….. 9. Pembatal-pembatal keislaman I 10. Pembatal-pembatal keislaman II 11. Perpecahan dalam Islam 12. Syiah 13. Khowarij 14. Qodariyah 15. Jahmiyah 16. UJIAN AKHIR…………………………. MATERI STUDI ISLAM STIKes MADANI YOGYAKARTA SEM VIII (da’wah & Ahklaq)

KISAH SUPINAH

Supinah adalah seorang gadis berusia 15 tahun, masih duduk di kelas 1 SMU. Ia mempunyai pacar bernama Yunus, seorang pemuda berusia 20 tahun. Suatu hari ketika kedua orang tuanya sedang pergi, Yunus dating. Kondisi rumah yang sepi membuat Yunus berani merayu Supinah untuk melakukan hubungan seksual. Supinah semula menolak, tapi karena diancam akan diputuskan bila menolak dan Yunus berjanji menikahinya bila terjadi kehamilan, akhirnya Supinah bersedia menerima ajakan pacarnya itu. Ternyata Yunus tidak menepati janjinya. Dia menolak menikahi Supinah dengan alasan bahwa janin dalam rahim Supinah bukan miliknya karena dia hanya sekali berbuat . Yunus meninggalkan Supinah tanpa kabar. Akibat rasa takut serta rasa malu bila kehamilannya diketahui orang lain, Supinah mencoba untuk menggugurkan kandungannya. Berbagai macam pil dan jamu peluntur sudah dicobanya, tapi tetap tidak berhasil menggugurkan kehamilannya. Ketika kehamilannya mencapai usia 4 bulan, atas informasi seorang teman, Supinah mendatangi seorang dukun. Dukun mencoba menggugurkan kandungan Supinah dengan cara memijatnya. Janin dalam kandungan Supinah berhasil dikelurkan dukun, tetapi Supinah mengalami pendarahan. Segera Supinah dibawa ke Rumah Sakit, sehingga nyawanya masih bisa diselamatkan. Akibat rasa malu, Supinah kemudian dititipkan di rumah neneknya. Ketika Supinah menginjak usia 17 tahun, orang tuanya menjemputnya . Seorang duda kaya bernama Babe Ali ( 43 Tahun ) ingin menikahinya. Babe Ali adalah seorang pengusaha sukses yang mempunyai perusahaan di beberapa kota. Supinah terpaksa menerima perjodohan tersebut karena tidak ingin mengecewakan orang tuanya, walaupun sebenarnya ia masih ingin melanjutkan sekolahnya yang tinggal beberapa bulan lagi. Sejak menikah, Supinah tinggal dirumah yang dibelikan Babe Ali. Tidak jarang, suaminya meninggalkannya untuk jangka waktu yang lama, alasannya untuk mengurus keperluan usahanya. Beberapa bulan terakhir ini, Supinah mengalami keputihan yang tidak biasanya. Ia telah berusaha untuk mengobatinya dengan cara mandi menggunakan air sirih atau meminum jamu – jamuan seperti yang disarankan oleh ibunya, tapi keputihan ini tidak kunjung sembuh. Hal ini menyebabkan ia tidak nyaman ( rasa sakit ), terutama saat bersenggama dengan suaminya. Pernah ia menolak bersenggama, akibatnya sang suami marah dan menamparnya.

Wanita dan Kosmetik

Produk-produk kosmetik sangat erat hubungannya dengan wanita. Banyak wanita yang menginginkan dan mendambakan tubuhnya putih mulus, wajah cantik dengan kelopak mata dan bibirnya yang berwarna-warni, rambutnya indah terurai serta tubuhnya harum semerbak seperti bunga-bunga yang wangi. Sehingga, segala cara dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang didambakannya tanpa memperhatikan dan memikirkan keamanan penggunaan produk kosmetik tersebut. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman modern ini, semakin banyak pula penemuan-penemuan produk-produk baru, terutama dibidang industri. Seperti halnya industri kosmetika yang turut berkembang dan penggunaannya makin menyebar luas di kalangan masyarakat. Akhir-akhir ini penggunaan kosmetik yang dapat memberikan efek putih dan mengkilat sangat digemari. Bahan-bahan yang dapat memberikan efek tersebut ada yang alami dan ada pula yang sintetis. Contoh bahan yang alami adalah guanine yang diperoleh dari sisik ikan laut, merupakan kristal yang transparan, reflektif dan mengkilat seperti mutiara. Karena guanin sulit didapat maka digunakan pigmen sintetis seperti Bismut oksi klorida (BiOCl), Titanium dioksida (TiO2) dan serbuk logam (mika, alumunium, bronze). Bahan-bahan tersebut biasanya terdapat dalam kosmetika seperti pada bedak, rouge, eye shadow dan cat kuku. Meskipun penggunaan bahan-bahan di atas dalam industri dengan jumlah yang sekecil mungkin (tidak lebih dari 10%), tapi pemakaiannya sering akan mengkibatkan toksik pada kulit. Karena bahan-bahan di atas, baik itu yang alami maupun sintetik, keduanya mempunyai sifat yang tidak dapat larut dalam air (non polar). Sehingga bahan-bahan tersebut akan tetap menempel pada kulit dan penggunaan yang sesering mungkin akan mengakibatkan bahan tersebut terus menumpuk dikulit. Kita semua tidak akan sadar begitu banyak bahan-bahan berbahaya dan logam-logam berat yang menempel pada kulit kita ,sehingga mengakibatkan iritasi pada kulit. Maka, tak heran akhir-akhir ini juga banyak penderita kanker kulit. So, hati-hatilah dalam memilih kosmetik. Sebaiknya baca dulu bahan-bahan yang digunakan dan tanggal kadaluarsa pada label pembungkus kosmetik. Dan perlu diingat bagi para wanita, bahwa kecantikan seorang wanita bukan dinilai dari wajah yang putih mulus, cantik dengan kelopak mata dan bibirnya yang berwarna-warni. Akan tetapi, yang diperlukan bagi seorang wanita adalah akhlaqul karimah (bagaimana ia bertigkah laku dimasyarakat), beriman dan sering mengerjakan amal soleh serta memiliki hati yang baik. Lagi pula Allah SWT menciptakan makhluknya dengan sebaik-baik mungkin.

GEJALA ANEMIA

Anda mengalami gejala anemia? Berhati-hatilah. Salah satu gejala penyakit anemia adalah tubuh merasa lemas dan cepat lelah. Pencegahan dini dan makan obat anemia tentu adalah langkah bijak sebelum anemia Anda makin bertambah. Dalam kondisi normal, butir-butir darah merah mengandung hemoglobin, yaitu sel darah merah yang bertugas membawa oksigen serta nutrisi ke otak dan ke berbagai jaringan dan organ tubuh. Saat seseorang menderita anemia, maka jumlah sel darah merah secara keseluruhan atau jumlah hemoglobin dalam darah merah berkurang. Kondisi ini berdampak pada penurunan kemampuan sel darah merah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh kurang mendapat pasokan oksigen, yang menyebabkan tubuh lemas dan cepat lelah. Penyebab Anemia Penyebab utama seseorang mengalami anemia, adalah kekurangan zat besi. Kondisi ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan. Mula-mula, simpanan zat besi dalam tubuh menurun, hingga mengurangi produksi hemoglobin dan sel darah merah secara perlahan. Pada anak-anak, anemia terjadi akibat infeksi cacing tambang, malaria, atau pun disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah. Selain kekurangan zat besi, masih ada 2 jenis lagi anemia yang sering terjadi pada anak-anak: 1. Aplastic anemia terjadi bila sel yang memproduksi butir darah merah (pada sumsum tulang belakang) tidak berfungsi baik. Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, radiasi, kemoterapi, atau sebagai dampak dari penggunaan obat tertentu. 2. Haemolytic anemia, yang terjadi ketika sel darah merah hancur secara dini, lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk memperbaruinya. Penyebab haemolytic anemia ini bermacam-macam, bisa bawaan seperti thalasemia sickle cell anemia. Pada kasus lain, seperti misalnya reaksi atas infeksi atau obat-obatan tertentu, sel darah merah dirusak oleh antibodi tubuh. Gejala Anemia Keletihan, mudah lelah bila berolahraga, sulit konsentrasi, atau mudah lupa. Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak kekuning-kuningan, dan nyeri tulang. Pencegahan Anemia Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan. Perlu kita perhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi. Obat Anemia 60 gram daun bayam merah direbus dengan air secukupnya, tambahkan 1 kuning telur ayam kampung kemudian dimakan. Pemakaian : Konsumsi secara teratur 2 kali sehari atau Hati ayam secukupnya dan 10 butir angco direbus/ditim kemudian dimakan. Pemakaian : Konsumsi secara teratur 2 kali sehari

FARMAKOLOGI ANEMIA IBU HAMIL

LATAR BELAKANG Anemia merupakan kekurangan zat besi yang biasa diderita oleh wanita hamil pada dasarnyanya anemia merupakan masalah rasional dan berpengaruh sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20%-89% dengan menetap kan hb 11 gr% sebagai besar angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi . how swie tjioeng menemukan angka anemia kehamilan 3,8% pada trimester satu,13,6% pada trimester dua,dan 24,8% pada trimester tiga.akrib sukarman menemukan sebesar 40,1 % di bogor.bakta menemukan 50,7 % di puskesmas kota denpasar sedangkan sindu menemukan 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia kurang gizi. Selain itu di daerah pedesaan banyak di jumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi; kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan ;dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat social ekonomi rendah. PENGERTIAN Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,jenis anemia yang pengobatanya relatif mudah,bahkan murah.anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan social ekonomi masyarakat,dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut pontesial danger to matter and child ( pontesial membayangkan ibu dan anak ),karena itulah anemia memerlukan perhatian khusus dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. Baik di Negara maju maupun di Negara berkembang,sesorang di sebut menderita anemia bila kadar hemoglobin (Hb ) kurang dari 10 gr % di sebut anemia berat atau bila kurang dari 6 gr % di sebut anemia gravis. Wanita hamil mempunyai nilai normal hb 12-15 gr % dan hematokrit 35-54 % angka-angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil, terutama wanita yang mendapatkan pengawasan selama kehamilan.oleh karena itu,pemeriksaan hematrokit dan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah utin selama pengawasan antenatal.sebaiknya pemerintahan di lakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1 kali dalam pemeriksaan pertama atau triwulan pertama dan sekali lagi pada triwulan terakhir PENYEBAB ANEMIA UMUM NYA ADALAH : Kurang gizi ( malnutrisi ) kurang zat besi dalam diet malabsorpsi Kehilangan daerah yang banyak : persalinan yang lalu ,haid,dll.penyakit-penyakit yang kronis : tbc,paru,cacing usus,mlaria,dll Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia / hipervolumia ) karena itu terjadi pengeceran darah karena sel-el darah tidak sebanding pertambahanya dengan plasma darah.pembandingan tersebut adalah : Plasma darah bertambah : 30 % Sel - sel darah bertambah : 18 % Hemoglobin bertambah : 19 % Secara fisologis , pengeceran darah ini adalah untuk membantu meringan kan kerja jantung A.1.1 BENTUK – BENTUK ANEMIA 1. Anemia defresiasi besi (62,3 %) Anemia jenis ini biasanya berbentuk normostik dan hipokromik serta banyak dijumpai,penyebabnya sebagai penyebab anemia umumnya. Pengobatan : keperluan zat besi untuk wanita hamil.non-hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan : FNB amerika serikat (1958):12 mg-15 mg-15 mg LIPI indonesia (1968) :12 mg-17 mg-17 mg . Kemsan zat besi dapat di beriakan peroral atau parenteral. Peroral : sulfas ferasus atau glukonas dengan dosis 3-5 x 0,20 mg Parenteral :di berikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian peroral atau absorbsi di saluran pencernaan kurang baik,kemasan di berikan secara intramskuler atau intravena,kemasan ini antara :imferon,jectofer dan farrigen. Hasil lebih cepat dari pada peroral. A.1.2 ANEMIA MEGALOBLASTIK Biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa,penyebabnya : Kekurangan asam folik,kekurangan vit B12 malnutrisi dan infiksi yang kronit Pengobatannya : asam folik 15-30 mg perhari vit B12 3x1 tablet perhari. Pada kasus berat dan pengobatanya peroral hasilnya lamban maka dapat diberikan tranfusi darah. A.1.3 ANEMIA HIPOPLASTI (8,0 % ) Disebab kan oleh hipofungsi sumsum tulang belakang,membentuk sel-sel darah merah baru.untuk dionosis yang di perlukan pemeriksaan: Drah tepi lengkap pemeriksaan fungi sternal pemeriksaan retikulosh. Penyebeb : belum di ketau pasti,kecuali sebab kan oleh infeksi berat,keracunan,dan sinar rongent atau sinar radiasi. Pengobatan : terapi dengan obat-obat tidak memuaskan mungkin pengobatan yang palin balik yaitu tranfusi darah yang perlu sering di ulang. A.1.4 ANEMIA HEMOLITIK ( SEL SICKLE)(0,7%) Di sebabkan pengacuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pada pembutannya. Ini dapat disebabkan oleh : - faktor intrakorpuskoler : dijumpai pada anamia hemolitik,heriditer,talasemia,anemia sel sitkle ( sabit ),hemoglobininopati C,D,G,H,I dan paraksimal noktural hemoglobinuria. - faktor ekstrakorpuskoler : disebab kan maleria,sepsis,keracunan zat logam dan dapat berserta obat-obatan : leukimia,penyakit,hodgkin,dll. Gejala utama : Anemia dengan kelainan – kelainan gambaran darah kelehan dan kelemahan gejala komplekasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatan : bergantuk pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya,bila disebab kan oleh oleh infeksinya diberantas dan diberikan obat-obatan penambahan darah.namun pada beberapa jenis obat-obatan,hal ini tidak memberikan hasil.maka tranfusi darah yang berulang dapat membantu penderita. B.PENGARUH ANEMIA PADA KEHAMILAN 1.pengaruh anemia pada kehamilan. a.bahaya selama kehamilan dapat terjadi abortus persalinan prematuritas hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim mudah terjadi infeksi ancaman dekoinpensasi kordis (Hb < 6 gr % ) mola hidatidosa hiperemesis gravidarum pendarahan antepartum ketuban pecah dini. b. Bahaya saat persalinan gangguan his kekuatan mengejan kala pertama dapat berlangsung lama,dan terjadi partus terlantai kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelehkan dan sering memerlukan tindakan opersi kebidanan.kala urone dapat di ikuti retensio plasenta,dan pendarahan postpartum karena atonia uteri,kala empat dapat terjadi pendrahan post partum sekunder dan antonia uteri. C.PADA KALA NIFAS Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan pendarahan post partum memudah kan infeksi puerpertum pengeluaran ASI berkurang dan terjadinya dekompisasi kordis mendadak setelah persalinan anemia kala nifas mudah terjadi infeksin mainmae. 2.bahaya terhadap janin Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk : Abortus terjadi kematian intro uterin persalinan prematuritas tinggi berat badan lahir rendah dapat terjadi cacat bawaan bayi mundah mendapatkan infeksi sampai kematian perinatal intelengensi lemah. SUMBER PUSTAKA Manuaba, Ida Bagus Gede.1998 ,Ilmu kebidanan , Penyakit kandungan & keluarga berencana untuk pendidikan Bidan , EGC, Jakarta. Mochtar , Rustam.1998 , Sinopsis obstresi , Jilid 1 , EGC , Jakarta B

obat antibiotik

Saat ini, obat antibiotik banyak digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Antibiotik adalah obat yang membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Obat antibiotik berasal dari bahan kimia yang diproduksi oleh mikroorganisme. Beberapa antibiotiK bersifat “bakterisida”, yang berarti bekerja dengan membunuh bakteri. Dan lainnya bersifat “bakteriostatik”, yang berarti bekerja dengan menghentikan perkembangan bakteri. Obat antibiotik juga dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit menular yang disebabkan oleh protozoa dan jamur. Beberapa antibiotik yang tersedia di pasar antara lain azithromycin, clarithromycin, eritromisin, amoksisilin, penisilin, trimethoprim. Dalam beberapa dekade terakhir, antibiotik diproduksi dalam skala besar dan terdapat antibiotik yang dikhususkan untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Tetapi sangat sedikit yang menyadari bahaya antibiotik jika dikonsumsi secara sembarangan, tanpa mengetahui dosis tepat dan keterangan lebih rinci tentang obat tersebut. Selain itu penggunaan obat antibiotik yang tidak sesuai dengan dosis dapat menghilangkan manfaat dan menyebabkan resisten terhadap obat tersebut. Berikut merupakan efek samping antibiotik yang umumnya terjadi. 1. Efek samping antibiotik antara lain dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti rasa gatal, peradangan atau ruam, yang menyebabkan adanya pembengkakan. Pembengkakan dapat terjadi di leher, hidung, tenggorokan, atau mulut, sehingga dapat mengganggu kemampuan Anda dalam bernapas. Pada reaksi alergi yang sangat kronis, berakibat terjadinya penurunan tekanan darah yang sangat drastis. Reaksi alergi pada perempuan dapat menyebabkan gatal-gatal pada vagina. 2. Gangguan pencernaan seperti diare, muntah, sakit perut, merupakan efek samping antibiotik yang sering terjadi. Pada manusia dalam kondisi sehat terdapat bakteri “baik” yang mengatur metabolisme, membantu pencernaan, memproduksi vitamin tertentu. Bakteri tersebut dapat terbunuh oleh obat antibiotik, sehingga mengganggu keseimbangan dalam usus, dan memungkinkan bakteri yang merugikan akan tumbuh. Sebab tempat bakteri biasanya berkolonial telah terbunuh, kemungkinan akan ditumbuhi jamur. Clindamycin merupakan obat antibiotik yang digunakan untuk infeksi yang paling serius, dengan efek samping akan mengalami radang usus (sejenis kolitis) yang dapat menyebabkan diare kronis, terutama bagi pasien lanjut usia. 3. Efek samping terbesar terjadi pada organ hati dan ginjal. Bahaya antibiotik akan sangat tampak, ketika obat dikonsumsi dengan dosis tinggi oleh pasien yang menderita penyakit seperti pielonefritis, glomerulonefritis dan hepatitis. Sehingga dapat berakibat pada kerusakan hati, dengan gejala seperti penyakit kuning, demam, dan perubahan warna feses serta urin yang lebih gelap. Berikut ini adalah daftar efek samping yang jarang terjadi dari beberapa obat antibiotik: • Pembentukan batu ginjal (sulphonamides) • Pembekuan darah yang abnormal (sefalosporin) • Kepekaan berlebihan terhadap matahari (tetrasiklin) • Kelainan pada darah (trimetoprim) • Berkurangnya fungsi indra pendengar (eritromisin dan aminoglikosida) Penelitian baru-baru ini menyatakan bahwa penggunaan antibiotik secara terus-menerus dapat menyebabkan supresi imun. Sebab antibiotik bekerja menghambat proses enzimatis suatu bakteri, sehingga sel-sel normal juga akan terpengaruh, dan berakibatnya akan melemahkan respon kekebalan tubuh. Meskipun antibiotik berpotensi menyebabkan beberapa efek samping, bukan berarti Anda harus menghindarinya. Ketika obat antibiotik digunakan dengan tepat dan di bawah pengawasan dokter, dapat menjadi cara efektif dalam pengobatan berbagai jenis infeksi. Jangan pernah mengkonsumsi antibiotik tanpa resep dokter, sebab hal tersebut dapat membahayakan kesehatan Anda.

ASUHAN PADA BAYI 2-6 HARI

A. MINUM ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi, yang mengandung zat gizi sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, baik kualitas dan kuantitas. ASI diberikan: -sesuai dengan keinginan ibu. -atau sesuai kebutuhan bayi (2-3 jam bergantian antara sebelah kiri dan sebela kanan) Keuntungan ASI: -untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi -untuk mempereran hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan berpengaruh pada proses pembentukan emosi positif si anak. Komposisi ASI: -kalori, protein, laktalbumin, kasein, air, lemak, karbohidrat, mineral. B.BAB -Jumlah feses bayi lahir cukup bervariasi dan jumlah paling banyak antara hari ke 3 dan ke 6. Bayi akan mengeluarkan mekonium, dimana fesesnya lengket berwarna hitam kehijauan selama 2 hari pertama. -Feses bayi yang diberi ASI akan berubah warna menjadi hijau emas, lunak dan terlihat seperti bibit atau seedy, yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi, sedangkan coklat gelap seperti pasta atau padat. -Bayi yang berdekasi segera setelah makan merupakan sesuatu yang normal. Jumlah feses akan berkurang pada minggu ke 2, yang awalnya frekuensi defekasi sebanya 5 atau 6 kali setiap hari/ tiap diberi makan yang menjadi 1 atau 2 kali sehari. -Bayi mulai memiliki pola defekasi yang normal karena adanya tambahan makanan padat, sehingga feses bayi akan menyerupai feses orang dewasa. C.BAK -Bayi mulai memiliki fungi ginjal yang sempurna selama 2 tahun pertama kehidupannya. -Biasanya terdapat urine dalam jumlah yang kecil pada kandungan kemih bayi saat lahir,tetapi ada kemungkinan urine tersebut tidak di keluarkan selama 12-24 jam. urine pucat,kondisi ini menunjukan masukan cairan yang cukup. -Umumnya bayi cukup bulan akan mengeluarkan urine 15-16 ml/kg/hari. -Untuk menjaga bayi tetap bersih,hangat dan kering,maka setelah bak harus di ganti popoknya minimal 4-5 x/hari. -Dalam 2 mg pertama setelah lahir,bayi normalnya sering tidur,bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam sehari. -Pada umumya bayi terbangun sampai malam hari pada usia 3 bulan. -Sebaiknya ibu selalu menyediakan selimut dan ruanganya yang hangat,serta memastikan bayi tidak terlalu panas/terlalu dingin. -Jumlah waktu tidur bayi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi. E.KEBERSIHAN KULIT -kebersihan kulit bayi perlu benar-benar dijaga,walaupun mandi dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus di lakukan setiap hari.tetapi,bagian-bagian seperti muka,bokong,dan tali pusat perlu dibersihkan secara teratur. -Sebaiknya sebelum memegang bayi terlebih dulu mencuci tangan. F.KEAMANAN Hal-hal yang harus di perhatikan dalam menjaga keamanan bayi adalah dengan dengan tetap menjaganya,jangan sekalipun meninggalkan bayi tanpa adanya menunggu. Selain itu juga perlu di hindari untuk memberikan apapun ke mulut bayi selain ASI,karena bayi bisa tersedak dan jangan menggunakan alat penghangat di tempat tidur bayi. G.TANDA-TANDA BAHAYA -Pernapasan sulit / lebih dari 60x/menit. -Terlalu hangat (>380C ) atau terlalu dingin (<360C ) -Bayi kulit kering ( terutama 24 jam pertama ) berwarna biru , pucat atau memar. -Isapan saat menyusu lemah,rewel,sering muntah,dan mengatuk berlebihan. -Tali pusat merah,bengkak,keluar cairan,berbau busuk,dan berdarah. -Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat,merah,bengkak,bau busuk,keluar cairan,dan pernafasan sulit. -Tidak BAB dalam 3 hari,tidak BAK dalam 24 jam,feses lembek atau ecair,sering berwana hijau tua,dan terdapat lendir atau darah. -Menggigil,rewel,lemas,mengantunk,kejang,tidak bisa tenang,menagis terus menerus. H.PENYULUHAN BAYI SEBELUM PULANG -Perawatan tali pusat Telah banyak di lakukan uji klinis untuk membandingkan cara perawatan tali pusat agar tidak terjadi peningkatan infeksi,yaitu dengan membiarkan luka tali pusat terbuka edan membersihkan luka hanya dengan air bersih. Negara-negara yang beriklim tropis perlu mewaspadai penggunaan alkohol yang dulunya populer dan terbukti efektif untuk membersikan tali pusat,karna sesungguhya alkohol akan mudah menguap di daerah panas dan dengan demikian efektifitasnya akan menurun.begitupun dengan bedak antiseptik. Jadi cara yang paling efektif adalah dengan membiarkan tali pusat tetap terbuka ,mengering dan hanya di bersihkan setiap hari dengan air bersih.dan bidan perlu memebrikan informasi ini pada tiap ibu agar tidak terjadinya infeksi karena terjadinya peningkatan kelembaban pada kulit bayi. -Pemberian ASI -Jaga kehangatan bayi Berikan bayi kepada ibu secepat mungkin,karena kotak antara ibu dengan kulit bayi sangat penting dalam rangka menghangatkan serta mempertahankan panas tubuh bayi.apabila suhu bayi <36,5oC segera hangatlah bayi dengan teknik metode kangguru. -Tanda-tanda bahaya Jika muncul tanda-tanda bahaya,ajarkan ibu untuk: 1.Memberikan penolongan pertama sesuai kebutuhan sampai bayi memperoleh perawatan medis lanjutan. 2.Membawa bayi ke RS atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan segera. -Imunisasi Adalah suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk melindungi diri melawan penyakit tertentu dengan cra memasukkan suatu zat dalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral. -Perawatan harian atau rutin. -Pencegahan infeksi dan kecelakaan. Beranda Langgan: Entri (Atom) Jam Calender Free Blog Content Fish Jumlah Pengunjung cash advance payday loan Kesempatan2 Kesempatan3 Share it Blog Archive • 2010 (1) o Desember (1)  Ilmu Kesehatan Baris Video powered by Didukung oleh Blogger. You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About " About Me Kumpulan Tugas D3 Kebidanan Lihat profil lengkapku Pengikut

BAHAN-BAHAN PEMBENTUK ASI

Roesli (2000) membagi ASI menurut stadium laktasi menjadi tiga, yaitu : Kolostrum (Susu Jolong) 1) Kolostrum yaitu ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke4 setelah melahirkan. 2) Kolostrum merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi. 3) Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium. 4) Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah. 5) Merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan susu yang matang. 6) Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi dan makanan yang akan datang. 7) Lebih banyak mengandung protein dibanding dengan ASI yang matur, tetapi berlainan dengan ASI yang matur. Pada kolostrum protein yang utama adalah globulin (gamma Globulin). Kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi. Kolostrum ini keluar sejak hari pertama sampai ke-4/ke-7. Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam. Kolostrum yang encer dan seringkali berwarna kuning atau dapat pula jernih ini lebih menyerupai darah daripada susu, sebab mengandung sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit. Kolostrum mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak dibandingkan ASI matang. Protein dalam kolostrum lebih banyak daripada ASI matang, kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah dibandingkan ASI matang, dan mengandung total energi lebih rendah daripada ASI matang. Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi bayi makanan yang akan datang. ASI Transisi atau ASI Peralihan 1) Yaitu ASI yang keluar sejak hari ke-4 sampai hari ke-10 dimasa laktasi, tetapi adapula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur terjadi pada minggu ke-3 sampai dengan minggu ke-5. 2) Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur. 3) Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin meninggi. c.AirSusuMatang(Mature) 1) Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya, komposisi relatif konstan (adapula yang menyatakan bahwa komposisi ASI relatif konstan baru mulai minggu ke-3 sampai minggu ke-5). 2) Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayinya sampai umur 6 bulan. 3) Merupakan suatu cairan yang berwarna putih kekuning-kuningan yang diakibatkan warna garam Ca-caseinat, riboflavin, dan kariten yang terdapat di dalamnya. 4) Tidak menggumpal jika dipanaskan. ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14. Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi.Volume akan makin meningkat. ASI Matang (Mature) ASI mature yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan seterusnya. Komposisi ASI relatif konstan Hormon dan Reflek yang Menghasilkan ASI Hormon Prolaktin Prolaktin dihasilkan oleh kelenjar hipofise bagian depan. Prolaktin akan merangsang kelenjar payudara untuk memproduksi ASI. Makin banyak ASI dikeluarkan atau dikosongkan dari payudara maka akan semakin banyak ASI diproduksi. Bila mengisap ASI maka ASI akan dikeluarkan dari gudang ASI (sinus lactiferus). Proses pengisapan ini akan merangsang ujung saraf di sekitar payudara. Selanjutnya, saraf ini akan membawa pesan ke bagian depan kelenjar hipofise untuk memproduksi prolaktin. Prolaktin kemudian akan dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara sampai pembuatan ASI. Kejadian dari perangsangan payudara sampai pembuatan ASI disebut refleks pembentukan ASI atau reflek prolaktin. Hormon Oksitosin Hormon oksitosin berasal dari kelenjar hipofise bagian belakang. Setelah ASI diproduksi, ASI akan dikeluarkan dari pabrik susu (alveolus) dan dialirkan ke gudang susu (sinus lactiferus). Pengeluaran ASI ini terjadi karena sel otot halus di sekitar kelenjar payudara mengerut sehingga memeras ASI keluar. Oksitosin akan keluar jika ujung saraf di sekitar payudara dirangsang oleh isapan bayi. Oksitosin masuk ke dalam darah menuju payudara. Kejadian ini disebut reflek pengeluaran atau reflek okistosin (let down reflex). Reflek oksitosin lebih rumit daripada reflek prolaktin. Pikiran, perasaan, dan sensasi seorang ibu akan sangat mempengaruhi reflek ini. Seorang ayah mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan ibu menyusui, terutama untuk menjaga agar reflek oksitosin tetap lancar Gambar. Perbedaan kolustrum, ASI transisi dan ASI matur Tabel. Kandungan kolustrum, ASI transisi dan ASI matur Kandungan Kolustrum Transisi ASI matur Energi (kgkal) 57,0 63,0 65,0 Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0 Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8 Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324 Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2 Immunoglubin : Ig A (mg/100 ml) 335,9 - 119,6 Ig G (mg/100 ml) 5,9 - 2,9 Ig M (mg/100 ml) 17,1 - 2,9 Lisosin (mg/100 ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5 Laktoferin 420-520 - 250-270

Kehamilan dengan gangguan herpes simpleks

Kehamilan dengan gangguan herpes simpleks dapat tertulari pada bayi atau disebut herpes neonatus. Herpes juga dapat ditularkan pada bayi dalam minggu-minggu pertama kehidupan bila bayi dicium oleh seseorang dengan luka herpes mulut. Walau jarang, herpes dapat ditularkan melalui sentuhan, bila seseorang menyentuh luka herpes dan langsung menyentuh bayi. Namun ada kewaspadaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan dari ibu-ke-bayi. Bila ibu hamil mengalami gejala kelamin, atau ada risiko kita terpajan pada herpes simpleks, langsung memberi tahu dokter kandungan atau bidannya. Ternyata herpes dapat tidur selama bertahun-tahun. Yang tampaknya infeksi baru kadang kala adalah yang lama, dan menimbulkan gejala untuk pertama kali. Herpes Simpleks • Herpes simpleks berkenaan dengan sekelompok virus yang menulari manusia. Serupa dengan herpes zoster, herpes simpleks menyebabkan luka-luka yang sangat sakit pada kulit. Gejala pertama biasanya gatal-gatal dan kesemutan/perasaan geli, diikuti dengan lepuh yang membuka dan menjadi sangat sakit. Infeksi ini dapat dorman (tidak aktif) dalam sel saraf selama beberapa waktu. Namun tiba-tiba infeksi menjadi aktif kembali. Herpes dapat aktif tanpa gejala atau tanda kasatmata. • Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. HSV-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun HSV-1 dapat menyebabkan infeksi pada kelamin dan HSV-2 dapat menginfeksikan daerah mulut melalui hubungan seks. • HSV adalah penyakit yang sangat umum. Di AS, kurang lebih 45 juta orang memiliki infeksi HSV – kurang lebih 20% orang di atas usia 12 tahun. Diperkirakan terjadi satu juta infeksi baru setiap tahun. Prevalensi dan kejadian di Indonesia belum diketahui. Prevalensi infeksi HSV sudah meningkat secara bermakna selama dasawarsa terakhir. Sekitar 80% orang dengan HIV juga terinfeksi herpes kelamin. • Infeksi HSV-2 lebih umum pada perempuan. Di AS, kurang lebih satu dari empat perempuan dan satu dari lima laki-laki terinfeksi HSV-2. HSV kelamin berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif waktu melahirkan, sebaiknya melahirkan dengan bedah sesar. • Jangkitan HSV berulang dapat terjadi bahkan pada orang dengan sistem kekebalan yang sehat. Jangkitan HSV berjangka lama mungkin berarti sistem kekebalan tubuh sudah lemah. Ini termasuk Odha, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Untungnya, jarang ada jangkitan lama yang tidak menjadi pulih kecuali pada Odha dengan jumlah CD4 yang sangat rendah. Jangkitan lama ini juga sangat jarang terjadi setelah tersedianya terapi antiretroviral (ART). • Penularan herpes simpleks terjadi melalui kontak langsung dengan kulit yang melempuh atau melalui cairan yang keluar dari kulit yang melepuh atau melalui kontak seksual pada orang dewasa. HSV 1 juga bisa ditularkan melalui kontak sosial pada masa anak-anak. Prevelansi HSV 2 lebih tinggi pada kelompok HIV positif dan mereka yang melakukan hubungan seks tanpa kondom. • Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) adalah sejenis penyakit yang menjangkiti mulut, kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit.Hingga saat ini, penyakit ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi dapat diperpendek masa kambuhnya. • Virus herpes simpleks terdiri dari 2 jenis, yaitu herpes simplex 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus 2 (HSV 2). HSV1 umumnya menyerang kulit dan selaput lendir mukosa di mata, mulut, hidung dan telinga sedangkan HSV2 biasanya menyerang kulit dan selaput lendir pada alat kelamin dan perianal. • Pada kulit HSV1 membentuk verikel-verikel kecil sedangkan HSV2 membentuk verikel-verikel besar, tebal dan terpusat. Gejala klinis HSV1 mirip gejala flu yang disertai bisul atau borok yang timbul di sekitar mulut. Sedangkan HSV2 merupakan penyebab utama herpes genitalis, berupa lepuh-lepuh pada kelamin yang terasa menyakitkan. Obat anti virus acylovir dalam kondisi tertentu dapat membantu meringankan rasa sakit. Herpes Simpleks Pada Kehamilan Untuk wanita hamil yang terjangkit HSV2 harus ditangani secara serius karena virus ini dapat menembus plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan pada organ janin hingga menyebabkan kematian. Bila ibu hamil dan terinfeksi herpes simpleks, mungkin takut akan risiko menularkannya pada bayi. Sebetulnya risiko itu sangat amat rendah terutama bila kita sudah agak lama terinfeksi herpes. Kurang dari 0,1% bayi terlahir di AS setiap tahun mendapatkan herpes saat lahir. Sebaliknya, kurang lebih 25-30% ibu hamil terinfeksi herpes simpleks. Hal ini berarti kebanyakan perempuan dengan herpes simpleks melahirkan bayi yang sehat. Risiko tertinggi herpes neonatus terjadi pada bayi bila ibunya tertular herpes simpleks pada akhir kehamilan. Walau jarang, hal ini memang terjadi, dan dapat menyebabkan penyakit yang berat, bahkan gawat, pada bayi. Cara terbaik untuk melindungi bayi kita adalah untuk mengetahui fakta mengenai herpes simpleks serta bagaimana melindungi dirinya. Langkah pertama yang mungkin adalah mengetahui apakah kita sudah terinfeksi virus itu, dengan melakukan tes untuk virus tersebut. Bayi paling berisiko tertular herpes neonatus bila ibunya sendiri tertular herpes simpleks pada akhir masa kehamilan. Hal ini terjadi karena ibu yang baru tertular belum memiliki antibodi terhadap virus, sehingga tidak ada perlindungan untuk bayi saat lahir. Tambahan, infeksi herpes baru sering aktif, sehingga ada kemungkinan yang lebih tinggi bahwa virus akan timbul di saluran kelahiran saat melahirkan. Seorang perempuan yang terinfeksi herpes simpleks sebelum hamil memiliki risiko sangat rendah menularkan virusnya ke bayinya. Hal ini karena sistem kekebalan membuat antibodi yang dialihkan pada bayi melalui plasenta. Walau herpes menjadi aktif di saluran kelahiran saat melahirkan, antibodi tersebut melindungi bayi. Tambahan, bila ibu itu mengetahui dia terinfeksi herpes simpleks, dokter atau bidan dapat mengambil langkah untuk melindungi bayi. Manifestasi Klinis Intrauterine dan perinatal infeksi • Herpes simpleks kongenital infeksi virus adalah entitas yang sangat langka dan telah jarang dilaporkan dalam literatur. Manifestasi meliputi lesi kulit dan bekas luka, korioretinitis, dan mikrosefali.. • Infeksi virus Herpes simpleks neonatal terjadi tertular melalui saluran kelamin seorang wanita tanpa gejala. Sejarah infeksi sebelumnya dan kehadiran antibodi ibu adalah pelindung, karena sekitar setengah dari neonatus terkena herpes simplex virus utama ibu kontrak infeksi virus dibandingkan dengan kurang dari 5% dari mereka yang terkena herpes simpleks berulang penyakit virus. • Herpes neonatorum dapat dikategorikan sebagai berikut Kulit, mata, dan selaput lendir (Skin, eye, and mucous membrane atau SEM) • Infeksi virus herpes simpleks terbatas pada riwayat SEM menyumbang sekitar 20% dari semua herpes neonatal simpleks infeksi virus. • Bayi dengan infeksi SEM umumnya hadir pada usia 10-12 hari. • Lesi kulit cenderung muncul pada tempat trauma. • Banyak bayi baru lahir dengan herpes simplex virus-terkait SEM penyakit tanpa dengan gejala penyakit sistemik. • Hasil dari penyakit SEM sangat baik dengan terapi antivirus yang cepat, namun 75% kasus berkembang menjadi penyakit disebarluaskan tanpa pengobatan. • Infeksi diseminata: infeksi diseminata sekarang menyumbang sekitar 25% infeksi virus herpes simpleks pada bayi baru lahir. Pengakuan dan pengobatan herpes simplex virus terkait penyakit SEM awal telah menghasilkan tingkat lebih rendah dari pengembangan menjadi penyakit dibandingkan tahun-tahun terakhir. • SSP infeksi: Hampir sepertiga dari bayi dengan infeksi virus herpes simpleks neonatal memiliki ensefalitis sebagai manifestasi tunggal penyakit. Pasien biasanya datang dengan gejala dan tanda-tanda penyakit pada 2-3 minggu usia. Manifestasi awal meliputi kelesuan, lekas marah, dan kejang fokal. Tanpa pengobatan, kebanyakan anak mati dengan penyakit SSP dan selamat mempertahankan gangguan neurologis parah. • Herpes simplex virus infeksi SSP Herpes simplex virus adalah penyebab paling umum dari ensefalitis sporadis di Amerika Serikat. Sepertiga dari semua kasus ensefalitis herpes simplex virus diyakini terjadi pada populasi anak. Herpes simpleks ensefalitis virus dapat merupakan manifestasi dari infeksi primer atau berulang dengan virus. Infeksi mungkin memiliki berbahaya atau onset mendadak. Pasien datang dengan sakit kepala, kesadaran, dan kelainan neurologis fokal sering konsisten dengan keterlibatan lobus temporal. • Meningitis aseptik yang disebabkan oleh virus herpes simpleks dapat terjadi setelah infeksi primer HSV-2 genital. Pasien dengan herpes simplex virus meningitis hadir dengan sakit kepala, demam, leher kaku, dan fotofobia. Gejala biasanya mulai 3-12 hari setelah timbulnya lesi genital. Mereka mencapai keparahan maksimum dengan 2-4 hari menjadi penyakit, dan secara bertahap berkurang dari 2-3 hari. • Disfungsi dari sistem saraf otonom dan myelitis melintang telah dikaitkan dengan infeksi herpes simpleks virus genital. Gejala mungkin termasuk hyperesthesia atau anestesi dari punggung bagian bawah, perineum, atau wilayah sakral. Retensi urin dan konstipasi adalah gejala yang berhubungan lainnya. • Infeksi pada host immunocompromised Infeksi virus herpes simplex virus lebih berat pada anak-anak immunocompromised sama dengan pada orang dewasa. Infeksi merupakan sumber morbiditas tetapi sering namun jarang fatal. Tingkat keparahan penyakit sebanding dengan defisiensi respon imun selular. • Ditandai oleh adanya lesi oral dan kelamin yang berlangsung perlahan-lahan melibatkan permukaan mukosa yang berdekatan dan menyebabkan esofagus, trakea atau paru keterlibatan, yang menyebabkan infeksi menyebar. • Herpes simpleks infeksi virus lain Herpes simpleks infeksi virus pada ujung jari disebut sebagai herpetic whitlow. Hal ini menyajikan sebanyak infeksi lain pada ujung jari. Demam terkait dan adenopati daerah diperbesar yang umum. Contoh ditunjukkan pada gambar di bawah. Herpes whitlow pada bayi. • Herpes gladiatorum adalah manifestasi dari penyakit herpes terlihat pada pegulat Ini hasil dalam herpes simpleks menyakitkan lesi virus, sering dengan vesikel kulit banyak. Contoh ditunjukkan pada gambar di bawah. Herpes gladiatorum dalam pegulat remaja. Memanifestasikan keratoconjunctivitis dengan onset akut dari nyeri, keluarnya cairan berair, gatal, penglihatan kabur, pembengkakan tutup, dan injeksi konjungtiva nekrosis retina akut dapat mengakibatkan kebutaan.. • Mollaret meningitis, meningitis aseptik berulang jarang terkait dengan virus herpes simpleks. Demam ringan, sakit kepala, dan mialgia mungkin terjadi dengan episode ini. Sekitar 50% pasien memiliki gejala neurologis fana iritasi meningeal. Penyakit ini biasanya secara spontan remits selama beberapa hari. Virus herpes simpleks adalah salah satu faktor paling umum untuk mempercepat menjadi eritema multiforme (EM). Sekitar 15% pasien dengan EM memberikan sejarah herpes simpleks berulang infeksi virus sebelum lesi kulit meluas

Gangguan Kelainan pada Alat Reproduksi Pria Wanita

- Sistem reproduksi manusia dapat mengalami gangguan, baik disebabkan oleh kelainan maupun penyakit. Gangguan sistem reproduksi dapat terjadi baik pada wanita maupun pria. 1. Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita Gangguan pada sistem reproduksi wanita dapat berupa gangguan menstruasi, kanker genitalia, endometriosis, dan infeksi vagina. a. Gangguan menstruasi Gangguan menstruasi terdiri atas amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya manarkhe (menstruasi) sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi. b. Kanker genitalia Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks, dan ovarium. Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya, mungkin karena iritasi yang disebabkan oleh virus. Pengobatannya dengan kemoterapi dan bedah laser. Kanker serviks terjadi bila pertumbuhan sel-sel yang abnormal di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul. Kanker ovarium gejalanya tidak jelas. Biasanya dapat berupa rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganannya dengan kemoterapi dan pembedahan. c. Endometriosis Endometriosis adalah keadaan di mana jaringan endometrium terdapat di luar rahim, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk, atau jalur di luar rahim. Gejalanya berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri pada saat menstruasi. Jika tidak ditangani akan menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Penanganannya dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau bedah laser. d. Infeksi vagina Gejalanya berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang menikah. Penyebabnya adalah akibat hubungan kelamin. e. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk Kelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk menjangkau bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit terjadi. f. Kemandulan/infertilitas Dalam keadaan normal, seorang laki-laki yang mengalami ejakulasi mengeluarkan cairan semen atau mani sebanyak 4 mililiter setiap kalinya. Dalam 4 ml mani tersebut terkandung 120 juta ekor sperma. Jumlah ini memiliki peluang untuk dapat membuahi sel telur. Apabila kandungan sperma di bawah angka 120 juta dalam setiap ejakulasi, sudah termasuk tidak subur atau kategori mandul. Bagi wanita, kesuburan ditandai dengan matangnya satu buah sel telur sekali dalam sebulan. Jika dalam perjalanan hidupnya tidak setiap bulan sel telur yang siap dibuahi, wanita tersebut dikategorikan kurang subur atau mandul. g. Kanker Cerviks (Mulut Rahim) Gangguan ini dialami oleh wanita. Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim perempuan melalui tahap-tahap pra-kanker (displasia ringan), displasia berat, kanker yang belum menyebar dan kanker yang akan menyebar. Pada stadium lanjut, kanker ini memiliki gejala pendarahan setelah senggama, pendarahan setelah menopouse dan keputihan atau keluar cairan kekuningkuningan, berbau dan bercampur dengan darah. h. Kanker Payudara Penyakit ini juga rentan menyerang wanita. Seorang wanita yang tidak pernah menyusui besar kemungkinan dapat menderita penyakit ini. i. Kanker Ovarium Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung telur kiri atau kanan, atau kedua-duanya. Kanker indung telur biasanya menyerang perempuan yang sudah menopouse (berumur 50 tahun ke atas). j. Hamil Anggur (Mola Hidalidosa) Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi berisi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya dinding rahim oleh proses mola dan infeksi. k. Kanker Prostat Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada pria. Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Kanker prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke atas. l. Condiloma Accuminata Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar dan akhirnya dapat menimbulkan kanker mulut rahim. 2. Gangguan pada sistem Reproduksi Pria Gangguan pada sistem reproduksi pria dapat berupa hipogonadisme, kriptorkidisme, prostatitis, epididimitis, dan orkitis. a. Hipogonadisme, merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan estrogen. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganannya dapat dilakukan dengan terapi hormon. b. Kriptorkidisme, merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi. Penangannya dapat dilakukan dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang testoteron. c. Uretritis, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, atau virus herpes. d. Prostatitis, merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah bakteri Escherichia coli ataupun bukan bakteri. e. Epididimitis, merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia. f. Orkitis, merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas. f. Impotensi Kelainan ini dialami oleh laki-laki, yaitu suatu keadaan penis yang tidak dapat melakukan ereksi (tegang), sehingga sulit untuk melakukan kopulasi (fertilisasi). Biasanya impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, yaitu terhambatnya fungsi hormon reproduksi, bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional seseorang. g. Sifilis Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, atau luka mikroskopis. h. Gonorhoe (kencing nanah) Penyakit gonorhoe adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah. i. Sifilis (Raja singa) Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual. Gejala yang timbul adalah luka pada kemaluan, bintik atau bercak merah di tubuh, kelainan saraf, jantung, pembuluh saraf, dan kulit

INDUKSI PERSALINAN

Posted on November 1, 2008 by kuliahbidan Induksi persalinan adalah suatu upaya stimulasi mulainya proses persalinan. (dari tidak ada tanda-tanda persalinan, distimulasi menjadi ada) Bedakan dengan akselerasi persalinan, suatu upaya mempercepat proses persalinan. (sudah ada tanda-tanda persalinan, namun kemajuannya lambat, sehingga diakselerasi menjadi cepat) TANDA-TANDA PERSALINAN NORMAL Pasien biasanya melaporkan rasa mules / sakit perut hilang-timbul, akibat his, yang makin lama, makin kuat dan makin sering. Bisa dengan atau tanpa disertai keluar darah lendir atau cairan ketuban. INDIKASI POKOK UNTUK INDUKSI PERSALINAN 1. untuk janin yang masih dalam kandungan, pertimbangannya adalah kondisi ekstrauterin akan lebih baik daripada intrauterin, atau kondisi intrauterin lebih tidak baik atau mungkin membahayakan. 2. untuk ibu, pertimbangannya adalah menghindari / mencegah / mengatasi rasa sakit atau masalah2 lain yang dapat membahayakan nyawa ibu. Indikasi janin, misalnya : kehamilan lewat waktu (postmaturitas), inkompatibilitas Rh Pada usia kehamilan postmatur, di atas 10 hari lebih dari saat perkiraan partus, terjadi penurunan fungsi plasenta yang bermakna, yang dapat membahayakan kehidupan janin (gangguan sirkulasi uteroplasenta, gangguan oksigenasi janin) Indikasi ibu, misalnya : kematian janin intrauterin Indikasi janin dan ibu, misalnya : pre-eklampsia berat METODE INDUKSI PERSALINAN Surgikal Dengan cara : 1. melepaskan / memisahkan selaput kantong ketuban dari segmen bawah uterus (stripping), atau 2. memecahkan selaput kantong ketuban (amniotomi) Stripping, dapat dengan cara : 1. manual (dengan jari tengah / telunjuk dimasukkan dalam kanalis servikalis) 2. dengan balon kateter Foley yang dipasang di dalam segmen bawah uterus melalui kanalis servikalis, diisi cairan (dapat sampai 100 cc pada Foley no.24), diharapkan akan mendorong selaput ketuban di daerah segmen bawah uterus sampai terlepas (BUKAN untuk dilatasi serviks). Amniotomi, selaput ketuban dilukai / dirobek dengan menggunakan separuh klem Kocher (ujung yang bergigi tajam), steril, dimasukkan ke kanalis servikalis dengan perlindungan jari-jari tangan. Medisinal Dengan menggunakan obat-obat untuk stimulasi aktifitas uterus, misalnya spartein sulfat, prostaglandin (misoprostol-derivat prostaglandin) atau oksitosin. Sedang dalam penelitian : penggunaan preprarat prostaglandin tablet misoprostol intravaginal (dipasang di ruang fornix). Pada beberapa kepustakaan, induksi prostaglandin intravaginal disebutkan dapat dilakukan bersamaan dengan pemakaian balon kateter Foley (gambar). Di FKUI/RSCM : digunakan juga oksitosin. Dalam kolf 500 cc dextrose 5%, dicampurkan 5 IU oksitosin sintetik. Cairan oksitosin dialirkan melalui infus dengan dosis 0.5 mIU sampai 1.0 mIU per menit, sampai diperoleh respons berupa aktifitas kontraksi dan relaksasi uterus yang cukup baik. Hati-hati, Kontraksi uterus yang terlalu kuat dan relaksasi yang kurang akan dapat berakibat buruk terhadap janin karena gangguan sirkulasi uteroplasental. Evaluasi : dapat diulang sampai dengan 3 kali. Jika persalinan belum maju, dinyatakan refrakter / induksi gagal. Jika sudah terdapat aktifitas kontraksi uterus sebelumnya tetapi tidak baik (misalnya pada incoordinated uterine action), aktifitas tersebut dieliminasi lebih dahulu misalnya dengan pethidine 50 mg, baru dilakukan induksi. TANDA-TANDA INDUKSI BAIK 1. respons uterus berupa aktifitas kontraksi miometrium baik 2. kontraksi simetris, dominasi fundus, relaksasi baik (sesuai dengan tanda-tanda his yang baik / adekuat) 3. nilai pelvik menurut Bishop (tabel) PRINSIP !! 1. penting : monitor keadaan bayi, keadaan ibu, awasi tanda-tanda ruptura uteri 2. penting : harus memahami farmakokinetik, farmakodinamik, dosis dan cara pemberian obat yang digunakan untuk stimulasi uterus. KONTRAINDIKASI INDUKSI PERSALINAN 1. kontraindikasi / faktor penyulit untuk partus pervaginam pada umumnya : adanya disproporsi sefalopelvik, plasenta previa, kelainan letak / presentasi janin. 2. riwayat sectio cesarea (risiko ruptura uteri lebih tinggi) 3. ada hal2 lain yang dapat memperbesar risiko jika tetap dilakukan partus pervaginam, atau jika sectio cesarea elektif merupakan pilihan yang terbaik. Share this: • StumbleUpon • Digg • Reddit • Rangsangan Cepat Dengan Induksi Persalinan by syakur on May 8, 2012 Induksi persalinan adalah sebuah metode kedokteran untuk merangsang tanda-tanda terjadinya persalinan baik sebelum maupun lewat dari waktu persalinan normal yang biasanya telah diperhitungkan oleh dokter. Setiap ibu yang telah menanti kelahiran bayinya selama lebih dari sembilan bulan pastinya menginginkan proses kelahiran bayinya lancar dan aman sehingga ibu dan bayinya selamat. Tapi ada-ada saja hal-hal yang tidak dapat diprediksi atau kondisi-kondisi dari ibu maupun bayi yang memaksa proses kelahiran tidak berjalan seperti seharusnya. Persalinan dengan induksi biasanya dipilih oleh dokter sebagai jalan tengah yang harus diambil. Sebab-Sebab Induksi Persalinan Dilakukannya induksi persalinan sebenarnya memang disebabkan oleh berbagai kondisi dari ibu, bayi, atau kondisi-kondisi tertentu yang berhubungan dengan kelahiran. Ada beberapa sebab mengapa metode induksi dipilih yang sebagian besar dipilih berdasarkan kondisi kesehatan ibu, bayi, ketuban, dan masa kehamilan. Berdasarkan kondisi ibu, sebagian besar kelahiran dengan induksi dilakukan karena si ibu memiliki diabetes gestasional atau gula darah yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, dan penyakit herpes. Persalinan melalui induksi sangat dibutuhkan dalam kondidi tersebut untuk menyelamatkan si ibu. Yang kedua adalah adanya pertimbangan pada bayi yang akan berakibat fatal jika bayi berada dalam kandungan terlalu lama. Beberapa kondisi pada bayi yang memaksa dokter menerapkan induksi persalinan adalah oligohidramnion atau kurangnya air ketuban, lambatnya pertumbuhan bayi dalam kandungan, dan janin yang sudah lewat masa kelahirannya. Terjadinya air ketuban yang pecah sebelum waktu kelahiran atau masa kontraksi juga menjadi dampak yang mempengaruhi penerapan persalinan melalui induksi. Jika bayi tidak dikeluarkan dalam waktu paling tidak 24 jam setelah pecahnya ketuban, maka akan terjadi infeksi pada ibu dan juga bayinya. Umir kandungan yang telah melewati 9 bulan 10 hari yaitu kira-kira 7 hari lebih, bayi juga harus dikeluarkan dengan cara induksi ini agar tidak mengalami komplikasi. Ini dikarenakan plasenta yang menghubungkan ibu dan bayi sudah tidak berfungsi lagi. Macam-Macam Teknik Induksi Persalinan Ada dua teknik dari persalinan induksi yaitu teknik mekanik dan kimia. Teknik mekanik adalah teknik yang dilakukan secara manual. Ada beberapa cara mekanik yang biasanya dilakukan seperti memecahkan ketuban saat proses persalinan, memasangkan balon keteter di mulut rahim, dan menerapkan metode stripping. Teknik kimia pada induksi persalinan biasanya dilakukan dengan rangsangan obat baik dengan cara meminumnya, lewat infus, dan memasukkannya dalam vagina. Ringkasan: Induksi persalinan adalah sebuah metode kedokteran untuk merangsang tanda-tanda terjadinya persalinan baik sebelum maupun lewat dari waktu persalinan normal yang biasanya telah diperhitungkan oleh dokter.

Mutu Pelayanan Kebidanan Bentuk Program Menjaga Mutu

A. Mutu Pelayanan Kebidanan Tergantung dari unsur pelayanan kesehatan yang lebih diprioritaskan sebagai sasaran program menjaga mutu dapat dibedakan atas tiga macam: 1. Program menjaga mutu prospektif (prospective quality assurance) Prinsip Dasar PERIJINAN Kelayakan untuk melaksanakan kegiatan (standar input) AKREDITASI Proses pelaksanaan pemenuhan standar pelayanan (standar input, proses dan output/outcome) STANDARD Persyaratan dan criteria yang dilakukan oleh profesi terkait SERTIFIKASI Kompetensi seseorang atau kelayakan peralatan Program menjaga mutu prospektif adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, program dititik beratkan pada standar masukan dan standar lingkungan. Prinsip pokok dari program ini sering tercantum dalam banyak peraturan perundangan, beberapa diantaranya yang terpenting adalah: 1. Standarisasi (standardization) Untuk dapat menjamin mutu dari pelayanan kesehatan, maka izin penyelenggaraan juga diberikan pada institusi yang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Lazimnya mencakup; tenaga kerja, organisasi, manajemen, fasilitas, peralatan. 2. Perizinan (licensure) Sekalipun standarisasi telah terpenuhi, bukan lalu mutu berarti mutu pelayanan selalu dapat dipertanggung jawabkan. Untuk mencegah pelayanan yang tidak bermutu, standarisasi perlu diikuti dengan perizinan yang lazimnya ditinjau secara berkala. Izin menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberkan kepada institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksana yang memenuhi persyaratan Mengapa harus ijin? 1. Fungsi pengaturan dan pengendalian pemerintah 2. Aspek perlindungan hokum 3. Kompetensi dan kewenangan 4. Mengurangi pelayanan dibawah standar 5. Memacu profesionalisme, efisiensi Ijin Diberikan 1. Tenaga kesehatan/tenaga kerja : praktek tenaga medis, praktek bidan, ijin kerja asing. Ijin kerja malam bagi wanita dan lain-lain. 2. Institusi/sarana kesehatanRS, balai pengobatan, rumah bersalin, apotik, laboratorium dan lain-lain 3. Penggunaan peralatan : ijin penggunaan radioaktif,, radiologi, ijin boller, ijin genset, dan lain-lain. 3. Sertifikasi (certification) Sertifikasi adalah tindak lanjut dari perizinan, yakni memberikan sertifikat (pengakuan) kepada suatu institusi atau tenaga pelaksana yang benar-benar telah dan atau tetap memenuhi persyaratan. 4. Akreditasi (accreditation) Akreditasi adalah bentuk lain dari sertifikasi yang nilainya dipandang lebih tinggi. Lazimnya akreditasi tersebut dilakukan secar bertingkat, yakni yang sesuai dengan kemampuan institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksana yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Program menjaga mutu konkuren (concurrent quality assurance) Program menjaga mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan. Perhatian utama ditujukan pada unsure proses, yakni memantau dan menilai tindakan medis dan non medis yang dilakukan. Program menjaga mutu konkuren ini paling sulit dilakukan karena ada faktor tenggang rasa kesejawatan. Kecuali apabila kebetulan menyeenggarakan pelayanan kesehatan dalam satu team. Atau kesejawatan (peer group) yang bertaggung jawab penyelenggaraan program menjaga mutu di institusi kesehatan masing-masing. Program menjaga mutu retrospektif (retrospective quality assurance) Program menjaga mutu retrospektif adalah program menjaga mutu yang diselenggrakan setelah pelayanan kesehatan. Fokus utama adalah lebih ditujukan pada keluaran (output) yakni memantau dan menilai penampilan pelayanan kesehatan.

ANTI RETROVIRAL

ANTI RETROVIRAL Kanker leher rahim (serviks) invasif adalah salah satu dari tiga keganasan yang mendefinisikan AIDS. Studi terdahulu telah menunjukkan bahwa perempuan dengan HIV adalah lebih mungkin dibandingkan dengan perempuan HIV negatif untuk terinfeksi dengan tipe HPV yang berisiko tinggi atau menyebabkan kanker, lebih mungkin untuk menghapus HPV, dan lebih mungkin untuk mengembangkan tahap awal dari kelainan sel serviks. Namun, sebagian besar penelitian ini dilakukan sebelum ada kombinasi ART, dan dampak dari pengobatan yang efektif terhadap HPV dan penyakit yang terkait tidak sepenuhnya dipahami karena data yang bertentangan. Howard Minkoff dari Maimonides Medical Center dan rekan melihat hubungan antara ART dan hasil HPV, berfokus pada kepatuhan terhadap pengobatan dan efektivitas – faktor yang belum banyak dinilai dalam studi sebelumnya. Analisis ini melibatkan 286 perempuan HIV positif di studi Women’s Interagency HIV Study (WIHS) yang memulai ART selama masa tindak lanjut. Selama kunjungan studi setiap enam bulan, peserta dites dengan infeksi HPV dan kehadiran squamous intraepithelial lesions (SIL, juga dikenal sebagai neoplasia intraepitel). Para peneliti membandingkan prevalensi (jumlah kasus), insiden (kasus baru terdeteksi), dan penyembuhan infeksi HPV dan SIL sebelum dan sesudah memulai ART; peserta diikuti selama lebih dari 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah mulai terapi, dan menjadi perbandingan kelompok pembanding mereka sendiri. Kepatuhan pengobatan didefinisikan sebagai menggunakan obat sesuai dengan yang telah ditentukan minimal 95% dari waktu. ART efektif didefinisikan sebagai rejimen yang sepenuhnya menekan replikasi HIV.

Rabu, 03 Oktober 2012

BAB 1 PROPOSAL Q

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan nifas pada tiap 1000 kelahiran hidup dalam wilayah dan waktu tertentu. Saat ini Angka Kematian Ibu di seluruh dunia masih cukup tinggi estimasi WHO tahun 2000 tentang AKI (Maternal Mortality Ratio/MMR per 100.000 kelahiran hidup) adalah sebagai berikut, di seluruh dunia sebesar 400, di negara industri angka kematian ibu cukup rendah yaitu sebesar 20, di Eropa sebesar 24. Untuk negara berkembang angka kematian ibu masih cukup tinggi yaitu sebesar 440 per 100.000, di Afrika sebesar 830 per 100.000, di Asia sebesar 330 per 100.000 dan Asia Tenggara sebesar 210 per 100.000 (WHO, 2004). Untuk negara-negara ASEAN, AKI (per 100.000 kelahiran hidup) sangat bervariasi seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, Kamboja, Laos, Philipina dan lain-lain (Depkes RI, 2004).
Di Indonesia angka kematian ibu masih cukup tinggi walaupun terjadi penurunan dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994 dan terjadi penurunan sekitar 25 persen dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1996 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 (Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 1997). Namun angka tersebut masih tinggi atau 3-6 kali lebih besar dibandingkan negara-negara ASEAN, angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002-2003 atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab dan target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup (www.google.com, 2006).
Di Provinsi Lampung, cenderung terjadi peningkatan AKI sebesar 143 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 153 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 (Dinkes Provinsi Lampung, 2003) dan pada tahun 2003 angka kematian ibu sebesar 98 orang dari 186.248 jiwa (Dinkes Provinsi Lampung, 2004)
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu, hal tersebut terbukti dari angka kematian ibu masih tinggi di negara kita yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (Survey Demografi dan kesehatan Indonesia, 2002/2003) dengan keadaan tersebut memacu kita untuk memberikan penatalaksanaan yang benar pada saat kehamilan. Asuhan pada kehamilan normal ini diperlukan karena masa ini adalah masa kritis pada ibu hamil disebabkan adanya komplikasi pada kehamilan (Syaifudin, 2001 : hal 87).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil (normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari 4 bulan sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan 7 sampai 9 bulan (Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2001).
Pada wanita hamil atau ibu yang sedang hamil penjelasan mengenai perubahan alat kandungan sangatlah penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil belum mengetahui tentang perubahan-perubahan yang ada pada diri mereka, baik alat kandungan yang berada di dalam ataupun yang ada di luar. Maka dari itu peran dari bidan sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada tubuh ibu atau wanita yang sedang hamil dan juga memberikan pelayanan kesehatan Bio psikologis, sosial dan spiritual tanpa membedakan suku, ras, agama, terutama pada ibu hamil yang belum mengetahui tentang perubahan fisiologi alat kandungan serta ibu hamil yang mengalami kelainan pada alat kandungannya. Perubahan wanita hamil antara lain: meliputi perubahan pada uterus, perubahan pada kulit, perubahan payudara, perubahan sirkulasi darah, perubahan sistem respirasi, perubahan tractus digestivus, dan perubahan traktus urinarius (Sarwono Prawirohardjo, 1999: hal 31).
Apabila ibu hamil primigravida sudah mengerti tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan maka rasa takut dan cemas selama hamil dapat dihindari dan apabila terdapat suatu kelainan pada kehamilan, ibu akan mengerti dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan, sebaliknya jika ibu hamil tidak mengerti perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan seorang ibu akan merasa cemas dan takut akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya selama hamil. Salah satu hal yang dapat dilakukan agar ibu hamil memahami perubahan fisiologis yang terjadi pad masa kehamilan adalah dengan pemeriksaan antenatal care.
Akses terhadap pelayanan antenatal sebagai pilar kedua safe motherhood cukup baik yaitu 87% pada tahun 1997, namun mutunya perlu ditingkatkan terus (Saifudin, 2001). Diharapkan dengan program kesehatan tersebut dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janin sehingga kehamilan berlangsung secara fisiologis tanpa adanya penyulit atau komplikasi. Jika semua kehamilan berlangsung secara fisiologis maka kematian karena komplikasi selama kehamilan dapat berkurang dengan kehamilan secara fisiologis, diharapkan ibu mengerti tentang perubahan fisiologis kehamilan.
Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan, terdapat 15 orang ibu hamil primigravida yang mengeluh mual, muntah, pusing, sering kencing dan kebanyakan terjadi pada Trimester satu. Dimana hal tersebut merupakan perubahan fisiologis pada masa kehamilan. Kejadian tersebut menunjukan bahwa ibu hamil khususnya ibu hamil primigravida belum faham mengenai perubahan fisiologis yang terjadi pada dirinya.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis pada masa kehamilan”.







B.            Rumusan  Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana pengetahuan ibu primigravida terhadap perubahan fisiologis pada masa kehamilan?”.

C.           Ruang Lingkup Pengetahuan
Adapun yang menjadi ruang, dari penelitian pengetahuan ibu Primigravida terhadap perubahan fisiologi pada masa kehamilan ini adalah :
1.        Jenis Penelitian         :       deskriptif
2.        Obyek Penelitian      : pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis pada masa kehamilan.
3.        Subyek Penelitian     :       ibu hamil primigravida yang memeriksakan diri di BPS. CH. Sudilah pada tahun 2007.
4.        Lokasi Penelitian      :       BPS. CH. Sudilah, di Jln. Jendral Sudirman Ganjar Agung I4/1 Metro Barat
5.        Waktu Penelitian      : April-Mei 2007
6.        Alasan Penelitian      : ibu hamil primigravida  yang kurang memahami tentang perubahan fisiologis selama kehamilannya.


D.           Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida terhadap perubahan fisiologi pada masa kehamilan di BPS CH. Sudilah.

E.            Manfaat penelitian
1.    Bagi ibu hamil
Menambah pengetahuan ibu primigravida terhadap perubahan fisiologi pada kehamilan sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu dan mampu melakukan tindakan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi pada dirinya.
2.    Bagi tempat peneliti
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengelola program di BPS. CH Sudilah yaitu memberikan masukan agar dapat meningkatkan pelayanan kehamilan seoptimal mungkin di wilayah kerjanya dalam rangka peningkatan profesionalisme kerja dan pengabdian kepada masyarakat.
3.      Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diberikan pengetahuan kepada masyarakat terutama ibu hamil atau wanita yang sedang hamil terhadap perubahan fisiologis pada kehamilan sehingga nantinya mereka mampu melakukan tindakan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi pada dirinya.
4.      Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana daya pemahaman atau daya kemampuan untuk mengerti dari mata kuliah yang telah disampaikan oleh dosen. Serta nantinya dapat menjadi tambahan bahan kepustakaan di perpustakaan AKBID Wira Buana Metro.
5.      Bagi Peneliti
Penelitian ini untuk menambah pemahaman penulis mengenai perubahan fisiologis pada kehamilan dan penerapan secara langsung teori pembuatan karya tulis ilmiah sesuai dengan teori yang diajarkan sewaktu kuliah dan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Akademi Kebidanan Wira Buana Metro.